Home » , » Menjadi Nelayan Meski Hanya Sehari

Menjadi Nelayan Meski Hanya Sehari


Parade Perahu Nelayan
Di Teluk Ekas.

6 April Yang Lalu adalah Hari Nelayan Nasional. Mari Kita Rayakan, Karena Nenek Moyang Kita adalah Seorang Pelaut.
Ini Sebenarnya adalah kelanjutan Tulisan yang lalu,  Digitalisasi Promosi Wisata Bahari, Marine Ecotourism Festival, Kegiatan yang diselanggarakan Oleh BPPD Lombok Timur di Pantai Ekas. Namun ini Tulisan Khusus tentang Parade Perahu Nelayan pada Marine Ecotourism Festival.

Kenapa Harus diulas Khusus? Karena bagi saya ini adalah pengalaman menyenangkan dan berkesan. Bukan Kebetulan pula 6 April kemarin kita memperingati Hari Nelayan Nasional.

Bercumbu dengan Lautan

Semasa Kecil Dulu Waktu Zaman SD Pasti kita sering Menyanyikan Lagu "Nenek Moyangku Seorang Pelaut", Bagi yang Lupa Coba Ingat kembali.  Nih Liriknya,  Baca Sambil Nyanyikan, lebih bagus lagi kalo di Hayati Ya..

Nenek Moyangku Seorang Pelaut
Nenek moyangku orang pelaut
gemar mengarung luas samudra
menerjang ombak tiada takut
menempuh badai sudah biasa
Angin bertiup layar terkembang
ombak berdebur di tepi pantai
pemuda b'rani bangkit sekarang
ke laut kita beramai-ramai.

Mungkin kita jarang atau bahkan tidak pernah mendengar anak-anak zaman sekarang menyanyikannya., Bahkan Kitapun yang yang dulu diajarkan kadang tidak memahami isi dari lagu ini. Sehingga  tidak heran Generasi Melenial Katanya atau Kids Zaman Now Kadang Ke Pantai Hanya sebatas Numpang Selfi, Berfoto Ria Sehabis Itu Pulang, ya begitu saja.

Lanjut Tentang Parade Perahu Nelayan. Kurang Lebih Ada Seratus Perahu Nelayan yang Berpartisipasi dalam Kegiatan Ini.  Untuk Satu Perahu di Naiki Dua Peserta.  Perahu Nelayan meninggalkan bibir pantai bersamaan.  Mengelilingi lautan di pantai ekas. Hampir satu jaman perahu berparade ditengah Lautan.



Parade Perahu Nelayan selesai sekitar jam dua belas siang.  Sehabis itu kita menikmati santapan makan siang yang bertema Laut.  Mungkin Panitia sengaja Mengkondisikan seperti itu.

Kegiatan ini serasa Teguran untuk selalu menanamkan kecintaan terhadap nelayan.  Mengapresiasi dan menghargai kehidupan mereka.  Karena tanpa Nelayan kita bisa saja tidak pernah makan Ikan.  Nelayan sama Halnya dengan Petani Sangat Berjasa kepada Negeri Ini.

Hidangan dari Hasil Laut.

Siapa yang Tidak Lahap Jika Dihadapannya ada Menu Makanan yang Sangat Lezat.  Ikan Bakar, Cumi-cumi,  Tumis Ikan, Rumput Laut dan Kepiting.  Semuanya Dari Laut. Makanan laut merupakan sumber Protein,  Lemak,  Vitamin dan Mineral. Jadi Wajar Saja Nelayan Itu Tangguh dan Berani.  Iya Kan..?

Begibung

Sangat Bersyukur Bisa Mengarungi Lautan dan Kemudian Menikmati Makanan Dari Hasil Laut. Belajar Menjadi Nelayan Meski Seharian,  Bercumbu dengan Lautan, Berteman dengan Gelombang, menyusuri Ombak Menyisir Pantai dengan Perahu Kayu.

Melelahkan..?  Tidak,  Ini Berkesan dan Menyenangkan. Sebab ini Tentang Laut yang Bergelombang Namun Menenangkan. Perihal Pantai yang Berisik Tapi Bikin Asyik. Samudera yang Luas dan Inilah satu Satu diantara Sekian Anugerah Tuhan Untuk Negeri Yang Bernama Indonesia.

Salaam..

Silahkan di share ya?


0 komentar:

Kunjungi Untuk Subscribe Yuk..