Nasehat Pernikahan Untuk Adikku Tersayang

 Persembahan
Untuk Adikku tersayang.. 
Yang Kini, Sudah menjadi seorang Istri
Dan, Rasa Syukur Atas kuasa Tuhan Pada semesta..
Mempertemukan dan Menyatukan dua Anak Manusia..
Dalam Ikatan Rumah Tangga..
Berpadunya dua Hati dalam Ikatan Janji..
Dua raga dengan Satu Jiwa..


Bismillahirrahmanirrohim…

Dihari ini. Engkau sudah mengambil suatu keputusan untuk menjadi seorang Isteri terhadap laki-laki yang sudah meminangmu. Hari Ini akan menjadi satu diantara Hari-hari yang bersejarah dalam kehidupanmu. Karena berawal dari Ini, engkau akan menjadi seorang Isteri, yang Dari Rahimmu kelak akan lahir Anak-Anak yang Sholeh dan Sholehah, tentunya kelak pula engkau akan menjadi seorang Ibu, untuk kemudian menjadi seorang Nenek.. Insha Allah.

Tidak semua wanita memperoleh kesempatan sedemikian berharga. Kesempatan menjadi seorang isteri, menjadi seorang ibu. Terlebih lagi, ketika ia taat kepada suaminya akan mendapatkan kesempatan, diundang masuk ke dalam surga dari pintu mana saja yang kamu inginkan. Oleh karena itu, Bersyukurlah adikku, Atas Nikmat dan anuegrah Tuhan yang diturunkan kepadamu. Karena dengan Bersyukur pula, kenikmatan itu akan semakin bertambah.

Laki-laki yang saat ini engkau putuskan untuk menjadi calon suamimu, tentunya Datang dan diterima karena Akhlaknya, bukan kerena sesuatu yang lain. Tanamkan dalam hatimu niat yang Tulus dan Lurus. Sambutlah dia sebagai Suami sekaligus Laki-laki yang akan memimpinmu. Jadikan, Pernikahanmu ini sebagai Wasilah ibadahmu kepada Allah SWT.

Berikanlah cahaya dalam kehidupan rumah tanggamu, agar menjadi keluarga yang sakinah, Mawaddah dan Rahmah. Keluarga yang Tentram, penuh cinta dan Kasih sayang. Jangan sekali-sekali kau mencoba untuk membuat suamimu marah karena kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.

Jagalah, Apa yang Ada dalam dirimu, karena kini itu sudah menjadi Hak suamimu. Setiap melangkah kau harus mendapat ridha dari suamimu. Jangan pernah kau rahasiakan apapun dari suamimu. Karena apa yang kamu miliki sepenuhnya menjadi miliknya jua. Kini kau adalah pakaian suamimu dan Suamimu pakaianmu. Saling melengkapi satu sama lain.

Adikku, Ingatlah selalu akan sabda Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam-:

لو كنت أمرا أحد ان يسجد لأحد لأمرت المرءة ان تسجد لزوجها (الترم1ي عن ابي هريرة)


(Seandainya aku boleh memerintahkan manusia untuk sujud kepada sesamanya, sungguh sudah aku perintahkan sang isteri sujud kepada suaminya.)

Untuk itu wahai Adikku,
Terima dan sambutlah suamimu ini dengan sepenuh cinta dan ketaatan..

Layani ia dengan kehangatanmu…

Manjakan ia dengan kelincahan dan kecerdasanmu…

Bantulah ia dengan kesabaran dan doamu…

Hiburlah ia dengan nasihat-nasihatmu…

Bangkitkan ia dengan keceriaan dan kelembutanmu…

Tutuplah kekurangannya dengan mulianya akhlaqmu…

Manakala telah kamu lakukan itu semua, tak ada gelar yang lebih tepat disandangkan padamu selain Al Mar’atush-Shalihah, yaitu sebaik-baik perhiasan dunia.

Dan, Akhirnya Adikku..
Doa dan Restu kami akan selalu mengiringimu dalam menapaki hidup dalam keluarga barumu.
Selamat menempuh Hidup Baru Adikku..


بارك الله لك وبارك عليك وجمع بينكما في خير

فأعتبروا يا أولي الأبصار

سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لاإله إلاأنت أستغفرك وأتوب إليك


Aikmel, 16 Januari, 2015.

Hidup Adalah Masalah

Disemua manusia penghuni bumi, tak satu pun yang tak memiliki masalah. Carikan saja aku satu orang yang Hidupnya terbebas dari Masalah. Jika dapat kau temukan, kan kuberikan sekarung berlian atau segudang intan sebagai Imbalan.

Tidak salah jika mengatakan Hidup Adalah Masalah. Karena pada awalnya karena masalahlah kita bisa hidup didunia ini. Bagaimana dulu kita Hawa dan Adam tergoda oleh bujukan syaitan untuk memakan buah terlarang yaitu buah khuldi. Itulah yang menimbulkan Masalah, yang mengakibatkan Tuhan murka. Dan Kemudian Tuhan Mengusir Adam dan Hawa dari syurga untuk menuju ke Dunia.

Oleh karena itu, karena masalah lah kita bisa hidup didunia ini. Lahir dari Rahim ibu, yang ketika melahirkan kita mengalami berbagai masalah. Kemudian kita muncul didunia ini dengan tangisan yang begitu merdu. Dan bila kita tidak menangis saat baru dilahirkan menurut ilmu kesehatan itu adalah suatu masalah atau kelainan.

Sebagian orang merasa bersyukur dilahirkan dan bisa hidup didunia ini, Namun ada sebagiannya Juga Yang mengatakan, Jika pada Awalnya Tidak ada Masalah, mungkin saja saat ini kita berada di syurga yang tentunya tak akan pernah menemui yang namanya masalah. Nah, sekarang Terserah Anda mau mengatakan yang mana.

Betapa Dekatnya kita dengan Masalah. Mulai kita dilahirkan Sampai meninggal kelak, Dari Membuka Mata Sampai Mata terturup. Masalah akan selalu menjadi bayang-bayang yang akan selalu mengikuti kemanapun kita pergi. Hanya orang yang Tabah dan yang bisa mengambil hikmah dari setiap masalah yang akan menjadi pemenang.

Seorang Pemenang tak kan pernah menghindar dari Masalah, Ia akan selalu memeluk dan mendekap masalah hingga masalah tersebut tunduk terhadapnya. Berbeda dengan pecundang, Ia melarikan diri dari masalah, menghindar ketika masalah mendekatinya, tanpa disadari semakin ia berlari semakin pula ia akan dikejar.

Berbahagialah jika saat ini masalah mendekapmu, karena suatu saat kau akan tersadar bahwa masalah tersebut membuatmu semakin kuat. Nikmatilah, Segala masalah dalam hidup ini, Aggap saja ia sepotong roti, yang akan kamu santap habis tanpa tersisa sedikitpun. Dengan masalah hidup akan berarti. Asal, jangan pernah mencari masalah, karena sesungguhnya ia berada didekatmu.

Sumber Foto: http://bprofitfutures.com

Terima Kasih Cinta

Cinta begitu Menggoda
Bujuk Rayunya Sungguh Menggoda
Tak satupun Orang yang bisa menghindari



Cinta Membuat orang jadi Berbeda
Perbedaan itu seharusnya menimbulkan rasa cinta
yang Bodoh bisa menjadi Pintar
atau sebaliknya Si Pintar bisa menjadi Bodoh



Saat Cinta Mulai berdusta
Kepercayaan Dkianati
Jiwa terkurung karena Sakit hati
Bahkan Yang Patah Hati bisa jadi Mati



Hati-hatilah dalam bercinta
Jangan sampai hati mudah tergoda
Pesona bisa saja memperdaya


Maka itu
Berpikir Lama lebih harus
Dari pada Akhirnya Terluka..

Dirly In Broken Heart

Sebetulnya, Dirly adalah laki-laki yang baik, Ramah dan suka menolong teman-temannya yang lagi kesusahan. Ia juga dikenal sebagai laki-laki yang berjiwa sosial tinggi. Disegala kondisi apapun ia selalu bisa beradaptasi , tak pandang bulu dalam mencari teman, bahkan terdengar kabar ia tak memiliki musuh satu orangpun.

Senyuman ia selalu tebarkan setiap bertemu dengan siapapun, asal ia mengenalnya. Ditambah dalam setiap omongannya selalu terdengar kata-kata mutiara, entah ia mengutip kata-kata Chairil Anwar, Soekarno, Mario teguh, Khalil Gibran, serta sekumpulan Tokoh-tokoh pujangga lainnya, namun kadangkala tanpa disengaja pun ia sering kali membuat kata-kata mutiara yang lebih bagus dari sederet nama tersebut.

Namun, Entah kenapa akhir-akhir ini ia terlihat murung, lebih senang menyendiri didalam kamar. Bahkan saat diajak ngobrol ia hanya menjawab ala kadarnya, dandanannya yang biasa rapi, penuh wibawa. Kini malah semarawut, Wajah yang Kusut seperti kertas yang diremas. Rambut yang acak-acakan, Entah kurang Shampoan atau Akibat tekanan pikiran yang berlebihan. Tubuhnya semakin gemuk akibat tidak memperhatikan pola makannya. Kayaknya Ia sudah tidak peduli dengan perawatan dirinya.


Ah, Ada apa dengan Dirly??

Aku bertanya-tanya didalam Hati, jika aku bertanya langsung sama dia, nanti Dirly bisa tersinggung atau kalo tidak ia tak akan memberitahuku dan menyembunyikan masalahnya, maklum lah Dirly bukan orang yang mudah untuk curhat, kalaupun ia mau curhat, itu tidak disembarang orang. Bahkan sahabat-sahabatnya pun kadang kala kelabakan untuk memahami dirinya. Dirly emang tipe orang yang sulit untuk di tebak.

Akhirnya, Aku putuskan untuk menanyakan ini kepada pacarnya.orang yang paling dekat dengannya, kekasih hatinya yang selama ini selalu menemaninya. Yah.. dialah wanita diantara sejuta wanita yang mampu meluluhkan hatinya Dirly. Karena setahuku Dirly bukanlah orang yang mudah jatuh cinta. Ia memang tipe yang pemilih, Dari segi kualitas dan pastinya berkelas, seperti itu yang ia katakan kepadaku.

Setelah menghubungi pacarnya, dan mengobrol panjang lebar. Aku menjadi kaget. Aku Baru mengerti kenapa Dirly bisa berubah seperti itu. Apa iya cinta segila itu. Bisa merubah orang tiga ratus enam puluh derajat. Ah, sepertinya ndak deh, cintakan gak patut dipersalahkan, Lalu apa dan siapa yang salah.??

Ndak nyangka aja, kok bisa Hubungan diantara dua sejoli ini kandas ditengah jalan, padahal hampir semua bibir memuji kisah percintaan mereka. Meskipun pacarnya mengatakan bahwa Hubungan mereka putus karena ia yang minta putus, itupun karena kesalahannya Dirly telah menyia-nyiakannya. Jelas aku tidak percaya, Tidak mungkin Dirly seperti itu. Sepengetahuanku Dirly dengan segala usahanya mempertahankan hubunga mereka, Satu tahun setengah memang waktu cukup yang lama untuk orang seperti Dirly, karena sebelum-sebelumnya Dirly tak pernah menjalin hubungan lebih dari satu bulan. Mungkin saja dia tipe laki-laki yang benar-benar menyeleksi perempuan yang pantas untuk mengisi hatinya. Apalagi Dirly sudah membulatkan tekadnya untuk menjalin hubungan yang lebih serius. Buktinya saja ia berani bertemu dan memperkenalkan dirinya kepada kedua orang tua pacarnya, Jadi Tidak mungkinlah Dirly menyia-nyiakanya Pacarnya.

Bahkan, Seperti yang Dirly pernah ceritakan, ia lumayan Akrab dengan keluarga pacarnya. Aku sih tidak heran, Dirly kan memang orang yang mudah beradaptasi dan berdiplomasi, jadi sudah lumrah jika ia dengan mudah diterima atau direstui.Bukan sekedar itu, Ia juga mendapat dukungan dari Kakak perempuan pacarnya, dan kenapa aku tidak berpikir ia putus, karena sampai saat ini ia masih berkomunikasi sama kakak pacarnya itu.

Pantas saja Dirly menjadi berubah drastis seperti itu, ternyata gitu toh kalo lagi Broken Heart. Aneh juga nih cinta.” Cinta memang gila “kata orang, ada lagi yang bilang “cinta itu buta”, kasian sekali memang cinta, udah gila buta lagi. Ingin sekali rasanya aku tidak mengenal cinta. Cinta yang gila dan buta aja tapi, kalo cinta yang dianugerahkan ya kenapa tidak, namanya saja Anugerah pasti Indah Donk ya.

Kembali ke hubungannya Dirly, aku masih penasaran. Kok bisa hubungan mereka putus. “Ah, orang menikah aja bisa cerai”, bisik ibu peri ditelinga ku. Ia benar juga sih. Tapi aku masih belum menerima, kenapa Dirly yang dipersalahkan. Dan kalupun memang dia yang salah, pasti ia cepat menyadari dan ingin memperbaiki kesalahannya, liat saja hampir 6 Bulan ia seperti itu, seperti orang Hidup Segan , Matipun Tak Mau. Sebesar-besarnya masalah yang pernah dihadapinya, ia pasti masih bisa tersenyum, dan tidak butuh lama ia bangkit, keluar dari masalah tersebut. Tapi kenapa Sampai saat ini Dirly sepertinya masih saja menikmati Lukanya. Apa iya Dia sedang mengalami Rumor Butiran Debu.

Masih merasa Bingung, Apa yang sebenarnya terjadi dalam cerita cinta Sahabatku ini. Aku percaya Dirly tidak sepenuhnya disalahkan, meskipun itu memang kesalahannya. Karena bisa saja dia Khilaf atau tidak sengaja. Dan Aku yakin, dia pasti ingin memperbaiki dirinya, Toh diliat dari raut wajahnya, penuh Dengan Penyesalan.

Sepertinya, cintanya Dirly sedang di uji.Bukankah semakin tinggi Pohon Akan semakin besar Angin menerpanya. Begitupun dengan hubungan Dirly, Cintanya terhadap pacarnya sangat besar, dan sebaliknya, Pacarnya juga memiliki cinta yang begitu Dahsyat. Tapi, mungkin ketika cinta mereka diuji, salah satunya tak mampu lagi bertahan, dan memutuskan untuk meninggalkan.

Aku baru mengerti, Bahwa Hubungan dalam cinta bukan persoalan besar atau tidaknya rasa cinta. Tapi sekuat mana kita Bertahan dikala melihat pasangan kita melakukan kesalahan,, karena pada dasarnya manusia itu tempatnya salah dan lupa yang terpenting adalah ada rasa penyesalan dan ingin memperbaiki diri. Kadangkala juga, hal itu bisa disebabkan adanya bisikan-bisikan jahat yang iri terhadap hubungan mereka.

Ah, Pusing Juga mikirin si Dirly, sampai kapan dia akan seperti itu, terus terperangkap dalam gelapnya cinta. Apa ku carikan saja dia wanita lain, untuk menggantikan pacarnya. Aah, Modelnya Dirly, rasanya ndak akan segampang itu.

Adzan magrib menyadarkan aku dari lamunanku, untuk berhenti mikirin si Dirly. Dan, Sudah saatnya melaksanakan Ibadah sholat, menghadap sang pencipta. Ku ambil Air Wudhu, Kutelantangkan Sajadah, Kulakukan gerakan-gerakan Sholat. Selesai sholatpun Aku berdo’a kepada kepada Tuhan, Untuk sahabatku Dirly, Agar ia Dikuatkan dan dimudahkan untuk keluar dari masalah yang ia alami. Dan, Tak lupa Aku berdoa Agar aku tak mengalami apa yang dialami oleh Dirly, dan dipelihara dari Sakit Hati karena Cinta.



Pelangi Mahasiswa

"Wahai kalian yang rindu kemenangan
Wahai kalian yang turun ke jalan
Demi mempersembahkan jiwa dan raga
Untuk negeri tercinta" 

(Mars Mahasiswa)



Sudah Lama saya tidak menulis  dengan  Tema Mahasiswa, Tiba-tiba saja gelora perjuangan yang dulu ada kembali bangkit, Dan jari-jari lentik ini kembali ingin sedikit mengoreskan barisan kata hasil dari renungan didalam kesepian melihat kondisi kehidupan mahasiswa masa kini, yang jelas sangat terlihat berbeda entah dengan kata apa untuk mengungkapkannya.

Entah hilang kemana Teriakkan-Teriakkan yang menggaungkan Aspirasi dan mengkritisi kebijakan, Tak terlihat lagi Barisan-barisan mahasiswa yang siap bertempur  melawan ketidakadilan, bak pejuang yang siap bertempur di medan perang. Apa yang salah? Ada apa dengan Mahasiswa  saat ini.?

Sebagaimana yang seharusnya disadari oleh Mahasiswa, Ia adalah  bagian yang harus berperan dalam perkembangan lingkungannya Atupun bangsa, karena fungsi dasar yang sangat melekat padanya ialah sebagai Agent of Change,  Agent Of Control, dan Iron Stock, Kemudian  jika mahasiswa acuh dan tidak peduli dengan lingkungan, maka harapan seperti apa yang pantas disematkan pada pundaknya.?

Ketika berbicara mengenai perubahan dan pengawasan kebijakan setidaknya mahasiswa adalah faktor yang harus ambil serta didalamnya karena sesunggunya fungsi itulah yang sebenarnya diembannya, selain itu sebagai iron stock Mahasiswa adalah Calon pemimpin masa depan akan yang menggantikan generasi yang telah ada dan melanjutkan tongkat estafet pembangunan dan perubahan.

Selain sebagai pembelajar, yang menggali ilmu dikampus, Mahasiswa Juga harus sanggup sebagai Pemberdaya, karena ia ditopang oleh Tiga peran tersebut diatas, Sosial control, Agent of Change dan Iron Stock. Sehingga dengan Hal itu, Mahasiswa harus mampu menjadi pelangi yang memberikan keindahan di tengah-tengah masyarakat. Yang setiap mata akan  terkagum-kagum melihatnya, dan kehadirannya selalu dirindukan. Dan Diakhir Catatan Ringan ini, Saya ingin teriakkan Sekencang-kencangnya, Hiduuuup Mahasiswa…!!

(Mataram, 8 jan 2015)

Pelangi Persahabatan

    
Teman belum Tentu Menjadi Sahabat..

 Tapi Sahabat Sudah Pasti Menjadi Teman..

 Teman, Hanya sebatas menemani.. 

 kadang datang kadang pergi..

 Tapi, Sahabat akan selalu Ada setiap saat..
 Ia Tak hanya menemani, Namun Juga Mengerti...

Ku persembahkan rangkaian kata yang tersusun dalam tulisan ini untuk sahabat-sahabatku,..
Orang yang selalu ada ketika aku dalam kesulitan. Orang-orang yang berada di sampingku saat Dunia menjauh, dan yang selalu mengasihiku saat diri ini merasa tidak dicintai. Mungkin sampai saat ini belum ada sesuatu yang mewah yang dapat aku berikan,untuk membalas ikatan persahabatan yang telah terjalin yang begitu sangat berharga dalam hidupku.

Sahabat,

Warna-Warni persahabatan yang kita jalin begitu Indah, kita lewati berbagai pengalaman, Suka maupun duka. Asam Manis kehidupan kita telan bersama, merangkul satu sama lain. Menghibur ketika ada yang tersakiti, bahkan tak jarang diantara kita juga pernah saling menyakiti. Tapi kita percaya semua itu tidak pernah sengaja dilakukan dengan alas an kebencian.

Kalian Menuntunku saat kaki ini mulai lelah dan Patah, Menjadi obat ketika Jiwa ini kesakitan, menyejukkan saat Hati Terluka, menunjukkan ku Arah ketika aku tersesat, Menghangatkanku ketika aku menggigil kedinginan, kalian datang untuk membantu bila aku dalam kesulitan, Kalian membuatku terus melanjutkan hidup, meskipun badai kehidupan terus menerpa, seolah tanpa ampun. Kalian Selalu Ada saat Dunia membuatku Tidak Berharga.

Bersama Kalian Aku mendapatkan dukungan moral. Ketika dunia terasa gelap oleh masalah dan penderitaan Kalian memberikanku Korek dan sebatang Lilin untuk kunyalakan. Membantuku menata hati dan kembali meraih mimpi.

Betapa Agungnya Persahabatan yang kita Jalin, Hingga tak kan pernah ternilai dengan apapun. Begitu banyak waktu yang telah kalian berikan, Telinga yang tak pernah tertutup untuk selalu mendengarkan keluh kesah, cerita maupun curhat yang terlontar dari bibir ini. Bagiku waktu dan “telinga” untuk mendengar, itulah hal terluhur yang kalian berikan.

Sahabat

Kita adalah keluarga Dan Jadikanlah persahabatan ini adalah Rumah. Tempat kita berteduh saat Panas ataupun kehujanan. Tempat beristirahat saat tubuh meronta kelelahan. Disetiap Lantunan Do’a Aku Berharap Rumah ini Akan Terus terawat dan terpelihara.

Kita Akan selalu berbagi dan saling memberi Arti. Hidup begitu terasa indah saat kita menemukan Bahagia. Dan Kebagian, ku temukan saat-saat bersama kalian. Karena kebahagian sesungguhnya tidak pernah didapatkan dengan sendirian.

Tak henti-hentinya Aku bersyukur kepada Tuhan, yang telah mempertemukan kita dan mengikatkan Tali persahabatan yang begitu erat, memperkenalkanku kepada orang-orang yang begitu luar biasa, memberikanku pelajaran dengan cara yang berbeda-beda, mengajarkanku untuk terus bertahan Hidup.

Dan Terima Kasih Telah Hadir dan selalu menemaniku dalam Hidup. Menyediakan Waktu, menawarkan pikiran, memberikan Energi bahkan Materi. Bagiku inilah pemberian tertinggi darimu Sahabat, Mungkin belum ada Hal yang berharga untuk ku berikan Sebagai Balasan,

Namun..

Dalam Benak selalu tergores,
Dalam Hati selalu Terukir,
Dan Ingin Ku Katakan..
Dunia boleh gelap oleh masalah dan penderitaan.
Namun, Aku Tahu bahwa Aku….. tidak pernah sendirian.
Karena Ada Kalian.
Sahabat..



Mataram, 07-01-2015

Keluarga Pelangi

Hal yang paling berharga adalah keluarga

Permata yang paling indah adalah keluarga.


Aku dilahirkan di keluarga yang sederhana, Di rumah aku dibesarkan Dibelai mesra lentik jari ibu (lagu iwan fals). kesederhanaan itu sudah lama melekat dalam keluarga kecil itu. Ayah bertani dan ibu hanyalah ibu rumah tangga biasa, tidak ada yang dibanggakan kecuali tekad Ayah, Tekad ibu yang terus memelihara keluarga agar menjadi keluarga pecinta ilmu dan pecinta amal.

Aku berkata demikian Bukan Tanpa Alasan. Dulu Ayah adalah seorang guru ngaji dikampung, siapa yang tidak kenal, “Amaq Sabri” yah begitulah kata orang. Bukan bermaksud sombong, anak muridnya sekarang banyak yang sudah menjadi orang sukses. Alhamdulillah, di dalam hidup ayah pernah menggoreskan nilai-nilai yang bisa dicontoh oleh anak-anaknya.

Ibu adalah perempuan yang luar biasa, selain melaksanakan pekerjaan rumah tangga sebagai istri dan ibu, Beliau juga tak jarang untuk turut serta membantu pekerjaan ayah disawah. Aku merasa bersyukur dilahirkan dari rahimnya. Selain itu, ibu juga sering mengikuti pengajian di masjid atau di berbagai pondok pesantren.

Walaupun, Dalam darah keluarga kami beraliran Nahdatul Ulama (NU), Ayah dan ibu selalu menanamkan nilai-nilai toleransi, tentunya bukan sekedar perkataan beliau saja. Sewaktu aku kecil, Dikampungku terkenal dengan keberagamannya, sebut saja Muhammadiyah, Nahdatul Wathon (NW), Dan Shalafi, semuanya Ada disanan. Pada masa itu sering terjadi gesek-gesekan antar paham. Namun Sepenglihatan ku saat itu, ayah maupun ibu tidak pernah terlibat didalam konflik tersebut.

Dalam Menyikapi setiap permasalahan, ayah dan ibu selalu mencari jalan keluar yang terbaik. Jujur saja, Sejak aku lahir sampai saat ini aku belum pernah melihat Ayah dan Ibu Bertengkar. Meskipun terdengar dari cerita tetangga dulu sebelum aku lahir, ayah dan ibu pernah bertengkar hebat, dikarenakan ayah ingin menikah lagi. Tapi itu tidak lama, pikirku itu sekedar goncangan dalam berumah tangga. Karena didalam sejarah pernikahan ayah dan ibuku tidak pernah mengalami perceraian. Sebagai seorang anak tentunya merasa bahagia.

Ayah dan Ibuku Paham betul bagaimana menjadikan Rumah sebagai surga, “Baiti Jannati” ungkapan orang bijak arab. Beliau ciptakan ketentraman dan ketenangan untuk kami anak-Anaknya. Ayah melakukan perannya sebagai pemimpin dalam keluarga, dan begitupula ibu menjadi Sebaik-sebaik perhiasan Dunia alias Istri yang sholehah untuk ayah, dan menjadi seorang Ibu yang memang Layak dikatakan bahwa Surga ada ditelapak Kakinya.

Dalam Hal Mendidik Kami Anak-Anaknya, Saat kami kaku karena ketegasan sang ayah, Ibu yang bertugas melembutkannya. Begitulah, Ayah memang keras pikiranku saat aku kecil, Namun sekeras-kerasnya didikan ayah itu hanya untuk kebaikan kami anaknya-anaknya, saat ini aku merasakan Hasilnya. Ku Akui ayah begitu sangat Mengerti bagaimana cara mendidik anak-anaknya. Ayah Tahu kelak di Akhirat Akan diminta Pertanggungjawabannya, Karena Segala kesalahan dan Masa Depan Anak adalah Tanggung Jawab Orang Tua, Terutama Ayah.

Bagiku saat itu, Rumah memang menjadi sekolah pertama, Selain sebagai orang Tua, Ayah juga menjadi seorang guru, mengajarkanku membaca Al-Quran, Mendidikku menjadi Anak Sholeh, dan menesehatiku untuk selalu menghargai sesama.

Ketentraman Selalu menjadi Dinding Rumah Kami. Sehingga cinta dan kasih sayang selalu terjalin diantara kami anggota keluarga. Mungkin terlalu berlebihan jika kukatakan keluargaku adalah keluarga yang sakinah. Namun, Saat ini dan Dikemudian Hari Aku selalu bersyukur karena Di Takdirkan hidup dilingkungan keluarga demikian yang pernah ku lalui.


















Kunjungi Untuk Subscribe Yuk..