Green Building dan Teknologi bangunan ramah lingkungan

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berkembang selayaknya Provinsi-Provinsi di  Indonesia saat ini. Walaupun masih jauh dari sebutan metropolitan, pembangunan di NTB  sudah terlihat bibit-bibit kemetropolitanya khususnya di kota Mataram. Kasus pembangunan  hotel-hotel besar-besaran secara serempak misalnya. Dari begitu banyaknya pembangunan  hotel yang diijinkan untuk dibangun, mungkin pemerintah mataram ingin membawa citra mataram lebih kearah pariwisata.

Diantara Misi NTB salah satunya adalah Melakukan percepatan pembangunan  infrastruktur strategis dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Hal ini yang kemudian terlihat dari pembangunan-pembangunan yang sudah terlihat pada saat ini. Kalau kota Mataram saat ini banyak membangun Hotel, itu merupakan dari menuju misi diatas. Kenyaataanya Booming kegiatan nasional dan Internasional yang diselenggarakan di Kota Mataram ini harus ditanggkap sebagai peluang yang bisa mengangkat perekonomiaan , meskipun tetap harus diperhatikan daya dukung dan daya tampung wilayah kita.

NTB Selain dikenal sebagai “bumi seribu masjid”, dikenal juga dengan sebagai bumi yang mempunyai keindahan alam yang menakjubkan sehingga visi menjadikan NTB sebagai tujuan pariwisata juga dikembangkan oleh pemerintah. Hal itu sehingga pembangunan hotel-hotel sebagai tempat penginapan para wisatawan semakin marak seperti terlihat di wajah Kota Mataram. Terlihat dari pembangunan yang sudah dan sedang berlangsung. Visi pembangunan kota mataram sebagai kota pendidikan di NTB dan selain itu NTB juga mengembangkan dibidang pariwisata sesuai dengan visi pemerintah yaitu visit Lombok Sumbawa.

Agaknya menjadi angin segar bagi Investor untuk ramai-ramai berinvestasi hotel berbintang di Mataram.
Seolah menjadi tren, tahun ini di Mataram telah  dibangun beberapa hotel berbintang. Diantara hotel-hotel tersebut adalah hotel palm. Hotel Palm yang terletak di Jalan Brawijaya Mataram, lokasi di pinggir jalan Raya besar menuju Kota Ampenan Dan Terminal Mandalika Sweta. Hotel ini sedang dalam tahap pembangunan. Rencana Bangunan hotel ini terdiri dari beberapa lantai dimana kamar lantai paling atas anda bisa melihat pemandangan seluruh Kota Mataram dari dalam kamar. Hotel palm menawarkan fasilitas hotel Bintang 3 di Kota Mataram.

Selain pembangunan dibidang perhotelan, dalam wajah Mataram juga terlihat pembangunan-pembangunan infrastruktur lainnya yang masing dikategorikan dalam bentuk gedung. Hal ini yang kemudian menjadikan raut wajah mataram yang semula Nampak asri kini beberapa tahun lagi akan menjadi bangunan-bangunan ruko, perkantoran, perumahan, dan hotel tentunya.

Seiring berjalannya Pembangunan gedung-gedung tersebut, tak dapat dihindari pula terjadinya Pemanasan Global. akibat pemanasan global tersebut mendorong lahirnya berbagai inovasi produk industri terus berkembang dalam dunia arsitektur dan bahan bangunan. Dalam konsep bangunan gedung hijau atau yang ramah lingkungan menekankan pemanfaatan dan peningkatan efisiensi dalam penggunaan air, energy, dan material bangunan. Mulai dari perencanaaan, hingga pemeliharaan gedung.



Menghindari untuk terjadinya global warming tersebut. Konsep dari Green Building atau Pembangunan gedung ramah lingkungan sudah sepantasnya diterapkan. Green building merupakan konsep desain, pembangunan , dan pemeliharaan bangunan yang dapat membuat bangunan itu menjadi sebuah sarana/masukan energi bagi sistem lain, dimana keberadaannya mampu memperbaiki dan membangkitkan sistem di sekitarnya secara berkesinambungan. Hal ini berarti, bangunan itu tidak hanya merupakan produk hasil akhir, namun dapat mengolah keluaran energinya sehingga bermanfaat bagi sistem lain dalam lingkungan itu. Menganalisa Pendekatan green building dapat ditempuh melalui beberapa cara, diantaranya perancangan tapak bangunan secara tepat, konservasi dan efisiensi energi, konservasi dan efisiensi air, kualitas udara dalam ruang, dan kenyamanan termal, pengelolaan lahan dan limbah, pelaksanaan pada masa konstruksi pada bangunan, dan memastikan elemen-elemen adaptasi perubahan iklim tercakup dalam desain banguna.
Dilihat dari Pola penerapan pembangunan Gedung Di NTB. Pada saat ini yang

terjadi adalah bangunan seakan-seakan perencana atau kontraktor lebih memperhatikan nilai-nilai kemewahannya dan estetikanya daripada mengunakan konsep green Building Itu sendiri. Seharusnya pembangunan sebuah gedung harus lebih memperhatikan dampak bangunan tersebut bagi lingkungannya. Sehingga Konsep green Building tersebut bisa dikombinasikan dengan Nilai estetika dan kemewahan Gedung.

Menurut hasil penelitian terbaru, Green Building mampu mengurangi biaya tinggal, biaya pengelolaan jangka panjang, meningkatkan kesehatan penghuni dan produktifitas pekerja. Dalam beberapa Survei juga menyatakan, pasar bagi gedung ramah lingkungan baru maupun hasil renovasi meningkat secara signifikan. Tahun lalu (2010) sebanyak 35% gedung baru di Amerika telah dibangun dengan prinsip hijau atau ramah lingkungan. Efisiensi energi ternyata bisa menjadi bisnis yang menguntungkan yang bisa meningkatkan imbal hasil investasi (ROI), sewa gedung dan tingkat hunian. Hal ini sudah seharusnya menjadi motivasi bagi perencana dan pelaku dibidang pembangunan gedung khususnya di Kota Mataram.

Melihat dari konsep Green Building, pemanfaatan terang langit dan pencahayaan alami sinar matahari untuk mengurangi penggunaan listrik di siang hari juga bisa dilakukan untuk Efisiensi penggunaan energy, Untuk mempermudah penghematan energi dari penerangan ruang dapat pula dengan Menggunakan system intelegent lighting system yang dikendalikan oleh main control panel sehingga nyala lampu dimatikan secara otomatis oleh motion sensor & lux sensor. selain itu penggunaan ventilasi sebagai distribusi udara untuk mengurangi Penggunaan AC. Karna seperti yang kita ketahui unsur yang terkandung dalam AC sangat berbahaya bagi Lapisan ozon dan dapat menyebabakan efek rumah kaca.

Bangunan gedung yang memiliki bentuk massa bangunan yang tipis, baik secara vertikal maupun horizontal. Sisi tipis di puncak gedung didesain agar mampu menjadi shading bagi sisi bangunan dibawahnya sehingga dapat membuat bagian tersebut menjadi lebih sejuk. Pada desain gedung sebisa mungkin memiliki area opening yang lebih banyak di sisi timur. hal ini agar pencahayaan dengan menggunakan Energi Listrik dapat diminimalisir dengan pemanfaatan dari Sinar Matahari. Selain itu cahaya pada sore hari (matahari barat) lebih bersifat panas dan menyilaukan.

Penggunaan Shading light shelf juga bermanfaat mengurangi panas yang masuk ke dalam gedung namun tetap memasukan cahaya dengan efisien. Dengan light shelf, cahaya yang masuk kedalam bangunan dipantulkan ke ceilin. Panjang shading pada sisi luar light shelf dapat direncanakan sehingga sinar matahari tidak menyilaukan aktifitas manusia di dalamnya. Cahaya yang masuk dan dipantulkan ke ceiling tidak akan menyilaukan namun tetap mampu memberikan cahaya yang cukup.

Efisiensi Pengunaan Lahan juga harus diperhatikan, karna Lahan merupakan faktor yang sangat mendukung untuk sebuah gedung. Lokasi sebuah Lahan sangat menentukan penggunaan Konsep Green Building. Penggunaan lahan secara efisien, kompak dan terpadu Sehingga meminimalisasi building coverage.

Tanaman Hijau juga tidak terlepas dari Konsep Green Building. Pemanfatan Tanaman hijau sebagai penghasil Oksigen (O2)dan penyerap karbon dioksida (CO2) untuk meminimalisir Global Warming. Hal ini dapat dilakukan dengan dengan menanam Pohon atau Tanaman Hijau disekitar gedung yang akan dibangunan. Selain mempunyai Fungsi tadi Inovasi pemaksimalan Potensi Tanaman hijau tersebut juga dapat design atau direncanakan untuk menambah nilai estetika gedung itu sendiri. Inovasi pemaksimalan Potensi Tanaman hijau.

Teknologi juga sangat dibutuhkan untuk menerapkan Green Building,misalnya dengan penggunaan Panel Surya yang dapat memanfaatkan potensi energi untuk menghasilkan energi baru untuk keperluan domestik maupun bangunan lain secara independen. Pengolahan Limbah yang dihasilkan oleh sebuah gedung juga harus diperhatikan. Sehingga Sistem pengolahan Limbah seperti air kotor tidak membebani sistem aliran kota, Mengolah air kotor dan air bekas sehingga dapat digunakan kembali atau disebut Water Recycling System, misalnya untuk keperluan flushing toilet ataupun system penyiraman tanaman untuk efisiensi penggunaan air. Begitu juga Limbah Sampah, dalam pelaksaanaan pembangunan sebuah gedung serta dalam pengoperasian nantinya merupakan penghasil sampah yang sangat tinggi baik sampah organik maupun non organik.

Perbaikan kwalitas pembangunan khususnya dalam bidang gedung sudah seharusnya diaplikasikan dengan konsep Green Building tersebut. Harapanya kontribusi nyata dari pelaku konstruksi gedung, baik pemerintah, investor, konsultan, kontraktor atau pun masyarakat umum untuk bisa memberikan solusi terhadap pembangunan gedung. Sehingga jaminan untuk Green Building bisa Tercipta.

Mahasiswa dan Tanggung Jawab Sosial

Dok. KOMIT 2012
Semakin hari, pergerakan Mahasiswa semakin Redup. Memang kini terlihat agak jarang bahkan tidak ada sama sekali, Teriakan-teriakan perjuangan menuntut keadilan ataupun mengkritisa suatu kebijakan. Suasana Saat ini Sangat berbeda, dibandingkan dikala saya masih dicap sebagai Mahasiswa Baru Dulu.

Saat Itu, masih teringat dengan jelas. Barisan Rapi puluhan mahasiswa, diiringai dengan orasi-orasi dibalik megaphone, bahkan yel-yel penyemangat tak henti-henti didendangkan sepanjang jalan. Sebagai Pendatang baru didalam Dunia kampus, tentunya dalam hati bertanya-tanya, Sedang apa gerangan..? Apa yang Terjadi..??

Dengan mengamati apa yang terjadi, Timbul Hasrat dari hati nurani ingin ikut serta dalam barisan itu. Namun, ketika itu, masih hanya sebatas angan. Entah kenapa memang, saya ingin sekali berada didalam barisan senior-senior itu.

Mulai saat itu, Saya kemudian Aktif mengobati Rasa penasaran saya. Dengan penuh Rasa Ingin Tau sayapun mulai menggeluti Aktivitas Organisasi didalam Kampus. Berawal dari Masuk Menjadi Pengurus di BEM UNRAM 2011, Kemudian BEM FT UNRAM, HMS FT UNRAM dan Terakhir menjadi Ketua di Dewan Perwakilan Mahasiswa FT-UNRAM.

Oke Kita lupakan sejenak Hal itu, Lain lagu lain pengarang, Lain Dahulu Lain Sekarang. Cerita Sungguh berbeda. Saat ini Hampir Nyaris tak ada aksi mahasiswa turun ke jalan, Jangankan memperjuangkan suara rakyat. Menuntut Rektor yang seakan mengekang kebebasan organisasi mereka, masih Tidak Berani. Yah, Saya menyindir Kawan-kawan di Universitas Mataram.

Kemana kepedulian mahasiswa..? Mahasiswa yang Katanya Agent Of Change, Agent Of Control atau apalah namanya itu. Bandingkan Dengan angkatan 66, 74, 77, hingga 98 dulu. Mahasiswa saat ini sangatlah jauh berbeda. Maka sangat betul apa yang diberitakan oleh Merdeka.com Tertanggal Senin, 16 Maret 2015. Sebuah Judul yang sangat menarik sekaligus mencubit rasa kemanusian dan kepedulian dikalangan Mahasiswa. Harga terus naik, masyarakat tercekik, ke mana mahasiswa?

Saya tidak akan menyinggung Persoalan Harga yang Terus Naik, Namun lebih kepada Apa sesungguhnya Yang Terjadi Kepada Mahasiswa, Khususnya Mahasiswa Universitas Mataram. Rasanya Kampus seribu cemara ini, adem ayem aja. Sepertinya tak ada lagi sesuatu yang dipermasalahkan. Atau bisa jadi masalah-masalah ditutupi dengan sesuatu. Entahlah….

Sejak berlakunya Jam malam dan Sistem Satu pintu sebuah kebijakan yang sebenarnya sangat mengusik bukan hanya bagi kaum organisatoris bahkan bagi warga sekitarpun kebijakan tersebut sangat merugikan. Bayangkan saja, Tidak boleh ada yang lewat Unram kecuali Civitas Akademikanya. Warga disekitar terguncang kala itu. Tapi, sepertinya Tak ada yang mampu mengalahkan Kekuatan Penguasa. Warga sekitar hanya bisa menghisap jempol, karena mulai saat itu, tak lagi bebas keluar masuk Istana Alias Wilayah Kampus Universitas Mataram.

Meredupnya Kegiatan atau pergerakan dikalangan Mahasiswa Universitas Mataram. Seakan Dinikmati Betul oleh birokrasi alias Rektorat. Ir. Sunarpi beserta jajajarannya. Apa hendak dikata, Organisasi kemahasiswaan Terpecah Belah. Organisasi Intra Fakultas, tak lagi saling urus. Semua hanya mementingkan Idiologi Masing-masing. Akhirnya, Kesepakatan untuk “Bersatu”, jauh dari harapan. Penguasa Tertawa, Mahasiswa Terlena, Dan Selamat Tinggal Agent Perubahan. Innalillahi wa Inna Ilaihi Rojiun.

Semakin Canggih Teknologi, Sepertinya semakin Pudar Pula Rasa Tanggung Jawab Sosial Seorang Mahasiswa. Media social hanya digunakan untuk pamer diri, saling ejek, bahkan main-main semata. Terlena dalam baying-bayang Dunia Maya, Akibatnya Dunia nyata Terlupakan. Lebih banyak bergaul dengan orang yang tak jelas entah dimana, dibandingkan dengan orang disekitarnya.
Kembali kepertanyaan Intinya, Kemana Mahasiswa..?

Mahasiswa Sudah Hilang, Tenggelam dalam peradaban. Mungkin ia tak lagi dapat dilihat dalam dunia nyata. Akan lebih sering menampakkan dirinya dalam Dunia Maya. Kemana Mahasiswa,? Ia masih duduk manis, diruangan yang begitu sempit, menduduki kursi mati, mendengar ceramah dari Dosen-dosennya.

Lalu bagaimana Tentang Tanggung Jawab Sosial Mereka..??

Mereka Tak kan lagi terlihat dijalanan, tak kan lagi Terdengar Teriakan Perjuangan. Tanggung jawab mereka hanya terlihat dari Status di Beranda Facebook. Tweet di Akun Twitter, Atau tercantum di puluhan media social Lainnya,. Apakah Itu hanya sekedar Kata tanpa diiringi dengan adanya Tindakan Nyata. Entahlah.

Kemana Mahasiswa..??

Dok. KOMIT 2012
Harga terus naik
Masyarakat tercekik,
Rakyat kecil sudah menjerit..




Jalanaan Sepi,
Tak ada lagi Barisan
Menyuarakan Tuntutan,
Melawan Penindasan,
Menuntut Ketidakadilan,
Bahkan Berani Menantang
Suatu Kebijakan.





Kemana Mahasiswa..?

Oh.. Ternyata..
mereka Sudah menjadi kaum borjuis.
Karekternya pun Kian pragmatis.
Tanggung Jawab Sosial mereka Terkikis.

Kemana Mahasiswa..??

Oh, Ternyata..
Sedang sibuk Mengejar Prestasi.
IPK Menjadikannya Buta.
Teknologi Membuatnya Tuli.

Climate Change, Fenomena Global.

 Mengamati prilaku Alam saat ini semakin sulit untuk ditebak. Perubahan cuaca maupun musim sudah tak bisa lagi diprediksi iramanya. Bisa jadi ini disebabkan oleh ulah manusia sendiri yang tak lagi peduli terhadap lingkungannya.

Beberapa hal yang kini menjadi permasalahan-permasalahan lingkungan yang mau tidak mau, siap tidak siap yang harus kita hadapi antara lain Pemanasan global yang memicu perubahan iklim, Bencana banjir, Pengelolaan lingkungan yang buruk ,Ketidakseimbangan ekosistem ,Kekeringan dilereng pengunungan ,Krisis air bersih, Perilaku buang sampah sembarangan ,Cuaca yang semakin panas ,Semakin berkurangnya daerah resapan dan ruang terbuka hijau, Aktivitas illegal logging, Pencemaran limbah industri ,Tingginya polusi akibat pencemaran udara, Adanya efek rumah kaca yang ditandai melelehnya es di kutub, Dan Tentunya masih banyak lagi untuk disebutkan. (Lirik Lagu Iwan Fals).

Dengan adanya pengaruh dari prilaku manusia diiringi dengan perubahan yang terjadi pada alam. Berlahan-lahan keseimbangan alam pun berubah, tanpa disadari sangat merugikan segala aspek kehidupan manusia. Karena Alam dan manusia tak dapat dipisahkan. Namun kenyataan berkata, masih ada beberapa manusia yang belum sadar bahkan tidak peduli sama sekali akan hal ini.

Berkaitan Dengan Hal itu Pengelola Magister Teknik Sipil yang bekerja sama dengan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram mengadakan Kuliah Umum dengan Pembicara Dr. Agus Supangat Selaku Koordinator Divisi Peningkatan Kapasitas, Penelitian dan Pengembangan di Sekretariat Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI).

Kuliah Umum ini dilaksanakan pada hari Senin Tanggal 16 Maret 2015, dimulai dari jam 10.00 Wita yang Bertempat di Lantai 3 Gedung Ungu Fakultas Teknik UNRAM. Dalam Kuliah umum ini ada tiga hal pokok yang menjadi materi yang diberikan oleh pembicara. Yaitu Memasyarakatkan Adaptasi dan Mitigasi Perubahan, Implikasi Perubahan Iklim Terhadap Perikanan dan Akukultur, Dan Implikasi Perubahan Iklim Terhadap Bangunan dan Transportasi.

Memasyarakatkan Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim.

Dalam menyikapi Perubahan Iklim yang terjadi Sudah tidak terelakkan lagi bahwa harus ada solusi yang tepat. Yakni Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim. Pengertian Adaptasi dalam Hal ini adalah Respon Terhadap Perubahan Iklim yang bertujuan untuk mengurangi Keruntuhan Sistem Biologis terhadap efek Perubahan Iklim. Sedangkan Mitigasi Perubahan Iklim merupakan cara untuk membatasi besarnya dan atau laju perubahan iklim jangka panjang.

Untuk Memasyarakatkan Isu Perubahan Iklim terkait Adaptasi dan Mitigasi dengan memberikan kesadaran serta Istilah “Perubahan Iklim” dapat dipahami dan diakui oleh masyarakat umum “Nonscientific”.

Fenomena perubahan Iklim merupakan fenomena yang Global. Karena dibelahan dunia manapun pasti akan mengalaminya, dan juga perubahan Iklim telah menjadi sesuatu yang simultan baik Pemahaman Fenomena Fisika Bumi Maupun kaitannya dengan Fenomena Sosial. Selain itu, Perubahan Iklim juga bias berdampak terhadap seluruh aspek kehidupan sosial masyarakat.

Sepertinya, Dalam hal Perubahan Iklim ataupun Kerusakan Lingkungan Berlaku Pribahasa yang Mengatakan “Satu Makan Nangka, Semua Kena Getahnya”. Satu orang yang Berbuat, Semua orang kena Akibat. Satu orang yang menebang Pohon, Rumah sekampung hancur karena longsor, satu orang yang buah sampah sembarangan, satu wilayah terendam kebanjiran. Bagaimana kalau semua orang buah sampah sembarangan..?? silahkan dijawab dalam hati nurani kita masing-masing.

Menyikapi Hal itu, Tentunya Sangatlah Penting untuk Memasyarakatkan isu tentang Perubahan Iklim ini. Tidak hanya tanggung jawab lembaga ataupun pemerintah, namun beban saling menesehati dan memperingati agar terjaganya keseimbangan alam berada dipundak setiap orang. Siapapun memiliki tanggung jawab untuk memelihara lingkungan.

Implikasi Perubahan Iklim Terhadap Perikanan dan Akukultur

Sepertinya sudah tidak asing buat kita, Jika Indonesia dikenal dengan Negara Maritim. Indonesia yang lebih dari setengah wilayahnya merupakan daerah kelautan. Beribu-ribu pulau terjejer disatukan oleh laut yang indah, pastinya kita sepakat. Ini merupakan anugerah sekaligus kekayaan alam yang sangat luar biasa.

Dari beberapa sumber data, Panjang Pantai Indonesia lebih dari 90.000 KM, dan disitu pula terdapat 15 persen terumbu karang dunia, 600 lebih Spesies Coral tertinggi di Dunia dan 2.000 Lebih Spesias Ikan Pantai. Menakjubkan Bukan..? Dalam Hal Ini Saya mengajak kita semua untuk Berkata. Aku bangga Menjadi Orang Indonesia..!!

Lalu kemudian Bagaimana hubungan antara Perubahan Iklim terhadap Perikanan khususnya Di Indonesia.?.

Implikasi Perubahan Iklim terhadap Perikanan dan Kelautan yaitu Perubahan Iklim dan Pengasaman Laut Mengubah Ekosistem Laut. Ini dapat terjadi karena adanya kegiatan penangkapan yang berlebihan , menghilangkan habitat, dan Polusi. Tentu Ini Cakupannya dalam Skala global.

Perubahan Iklim juga bisa menyebabkan Peningkatan “zona mati”di laut dan peningkatan alga bloom yang membahayakan, ekosistem terumbu karang menurun, perikanan pesisir runtuh, dan pemutihan karang.

Untuk mengurangi Implikasi dari Perubahan Iklim Terhadap perikanan, Kaum Nelayan pada khususnya dapat melakukan upaya adaptasi terhadap Perubahan Iklim. Diantaranya dengan Menghalangi Asupan ketika pH Berada dibawah ambang batas, kemudian memindahkan tempat penetesan , Mencari Tempat pemancingan baru atau mencari Target Spesies baru, Tetap menjaga spesies yang terdapat dilaut dengan pemanfaatan dengan sebaik-baiknya dan tidak berlebihan.

Implikasi Perubahan Iklim Terhadap Bangunan dan Transportasi.
(Climate Change Implications For Building & Transport)

Seiring berkembangnya Teknologi tentunya diiringi pula dengan terjadinya perubahan-perubahan Terhadap Alam, Salah satunya Perubahan pada Iklim. Rusaknya Alam serta Berubahnya Iklim mempengaruhi Prilaku Manusia. Kaitannya dengan itu Bangunan dan Transportasi sebagai aspek yang vital dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia juga sangat terpengaruh.

Implikasi Perubahan Iklim Terhadap Proyek Pembangunan Global yakni dengan naiknya Suhu udara. Temperatur Bumi yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Memanasnya suhu bumi akan menyebabkan beberapa bangunan akan mengalami kerusakan dan transportasi dalam hal ini misalnya jalan yang material utamanya asapal akan cepat mengalami kerusakan.

Dengan Berubahnya Temperatur udara tentu akan memepengaruhi berbagai Aspek dalam perencanaan dalam suatu bangunan, misalnya Design, Kontruksi, dan pengoperasian bangunan itu sendiri. Untuk mengasilkan Keamanan dan kenyaman dalam sebuah bangunan, ketiga hal tersebut harus sangat diperhatikan. Dan ini harus diadaptasikan dengan Perubahan Iklim yang Terjadi.

Terkait dengan Hubungan Antara Perubahan Iklim Dengan Transportasi, Sebagaimana yang kita ketahui Transportasi merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Transportasi bukan hanya memindahkan orang namun barang dapat tersalurkan dengan adanya Transportasi.

Setiap Jenis moda transportasi sangat dipengaruhi oleh Perubahan Iklim, contohnya saja Pesawat Terbang, Kereta Api, Kapal dan Jalan Raya. Dengan moda yang berbeda Implikasi Perubahan Iklim berbeda pula. Namun Intinya Perubahan Iklim dapat memmpengaruhi segara moda transportasi Tersebut.

Lalu, Langkah Kecil Apa yang bisa kita lakukan untuk dapat menguragi dampak rusaknya Alam Khususnya Perubahan Iklim. Beberapa Solusi yang dapat di Aplikasikan adalah Kesadaran dari setiap orang, pemimpin pro-lingkungan, serta kesadaran dari perusahaan industry, Mengoptimalkan peran-peran lembaga bidang lingkungan. Penyampaian melalui seruan dan maupun Aksi Lingkungan. Menggelar pengkajian lingkungan yang Konsisten dan Kontinu. Terakhir, Teringat Pesannya A.A Gym yaitu 3 (tiga M), Mulai dari Diri Sendiri, Mulai Dari Hal Yang Kecil, Dan Mulai dari Sekarang. Lalu Tunggu Apalagi..??












Nikmatnya Durian, Indahnya Persahabatan.

Cerita Manis bersama Sahabat sepertinya takkan Ada Habisnya. Beberapa Hari Tak bisa Bertemu karena kesibukan masing-masing, mungkin saja menyebabkan sebuah penderitaan yang harus dihadapi diantara kami yang telah dipersatukan oleh rasa “Persahabatan”. Ciileeh, lebay banget..!! bisikan salah satu sahabat diseberang sana.

Rasa Rindu tentunya takkan bisa terobati selain bertemu. Entah itu pertemuan yang direncanakan maupun tanpa direncanakan. Yang penting adalah bisa berbagi cerita ataupun informasi terhangat masa kini. Bisa itu berupa berita ataupun Gosip Semata. Hehe

Baiklah, Agar Tidak Membosankan. Langsung saja ke cerita. Cekidot ya….

Pada Bulan Maret, musim hujan masih terjadi, namun bukan itu pembahasan kita kali ini. Yang menjadi Topik kita saat ini tak lain dan tak bukan adalan tentang satu buah yang sangat fenomenal yaitu Duren alias Durian (gue akan lebih sering memakai kata Duren). Bahkan Buah ini terdapat dalam judul sebuah lagu yang di Populerkan Oleh Julia Perez. Eeeeits. Sekali Lagi Gue Tegaskan, Ini cerita tentang pemburuan Buah Duren. Jangan Gara-Gara Masih Musim Hujan berpikirnya entar cerita tentang “belah duren” lho ya..

Seperti biasa, bila bertemu dengan Sahabat-sahabat Gue. Yaitu Rendi, Najmi, Dan Arin. Yan dan Ryan gak bisa ikutan karena mereka lagi diluar kota. Maka pembicaraan, gosip, cerita, bahkan ide-ide mengalir dari mulut-mulut manis mereka. Namun jangan senang dulu, kadang-kadang olokan, ejekan mereka tak kalah manisnya. Ini bukannya buka Aib temen sendiri lho ya, Tapi memang Gitu Kok kenyataannya.. hehe

Lalu, Hubungannya Tentang Duren Apa..!!??

Sabaar dulu dong , udah gak tahan ya..??

Jadi Gini, Dihari yang begitu Indah. Kita kembali dipertemukan oleh Yang Maha Kuasa. (Ahh… Maaf Bahasanya Agak gimana gitu). Yang jelas Intinya Kami kembali berkumpul dalam sebuah teras kontrakan yang terletak di Gomong Lama. Ah, Ribet amet sih. Pokoknya kita kumpul gitu dah di kostnya Arin.. hahaha

Kemudian entah bagaimana ceritanya, tiba-tiba saja keluar ide untuk berburu duren. Gue lupa siapa yang punya ide gila kayak gtu. Kenapa Gue bilang gila. Jelaslah, mereka gak tau, dompet Gue lagi hampa nih. Sehampa hati Gue.. ckckc Tapi gue sadarlah, Ide ini bukan tanpa Alasan, karena memang saat ini musim duren.

Ah, Akhirnya gue pura-pura aja jadi orang yang berduit. Karena kesepakatannya pada saat itu adalah kita ngeluarin masing-masing Rp. 20.000, Gue malu lah ngintip Dompet, tapi seinggat gue didompet masihlah ada sekitar 15 atau 10 ribu. Sisanya gue ntar minta dibayarin sama yang lain. haha

Selain kami berempat, ikut juga Adi dan Totoq, temen sekelas juga. Namun mereka sudah di Ijin kan oleh Tuhan untuk lebih dulu mendapatkan Gelar Sarjana. Bukan masalahnya dia pinter terus gue bego ya, tapi masalahnya dia lebih dulu dikeluarkan dari kampus dari gue. Entahlah, kenapa gue belum keluar juga sampe saat ini, sepertinya kampus sayang banget sama gue. Ia belum rela kayaknya untuk gue tinggalin. Wkwk

Oke, Kembali Ke Laptop. Eh, Maaf itukan punyanya Tukul Arwana. Kalo Gitu, Kembali ke Duren Aja dah ya..

Saat Hari sudah Sore, kami sudah bersiap untuk melakukan perjalanan. Perjalanan dengan satu tujuan yaitu, Nemuin Duren yang Murah, sesuai dengan uang yang kami kumpulin. Lalu kami akan keroyok sampai habis. (kejem amet bang). Setelah mendapatkan Informasi yang Tepat dan Akurat, Mengenai Tempat Penjualan Duren yang Murah. Akhirnya kami langsung Tancap Gas.. Udah gak Tahan ucap salah seorang diantara kami.

Lokasi yang kami Tuju adalah Pasar Kekait yang Terletak dikabupaten Lombok Barat. Gak terlalu jauh sih dari Pusat Kota Mataram. Namun memang harus melewati jalan yang berliku dan macet terutama diwilayah rembiga. Harap dimaklumi perencanaan badan jalannya masih jauh dengan kapasitas volume kendaran. (Neh, Keluar nih. Ilmunya Pak Made Mahendra.)

Setelah sampai dilokasi, Mata anda tak kan terpejap melihat duren-duren yang tersusun rapi diatas bakul. Diiringi senyuman manis dari para penjual sebagai sambutan dan tawaran agar kami membeli duren mereka. Namun, dalam hal pilih memilih serta tawar menawar, gue dan teman-teman serahkan ke Najmi. Kami percaya wanita yang satu ini sangat cerdas dalam hal tawar menawar.

Beberapa Lama menunggu, Akhirnya Najmi dapet juga membeli dengan uang yang sudah terkumpul. Yaitu satu bakul yang isinya sekitar Sembilan buah duren. Tanpa menunggu lebih lama lagi, kami akhirnya menikmatinya ditempat itu juga menggunakan senjata sebuah pisau yang disediakan oleh penjual disana.

Baru menikmati 5 buah kami pun kuwalahan. Jujur gue sebenarnya mau muntah. Tapi sebisa mungkin gue Tahan. Kan Gak lucu, entar gue jadi bahan tertawaan mereka pula. Lalu seisi pasar menatap gue. Kemudian penjual duren geram karena gak hargain barang jualan mereka. Gue rame-rame dilempar pake duren. Bisa dibayangin kan, kayak gimana rupa gue.

Ahirnya, Dari Sembilan buah tersisalah empat buah. Gak bisa habis dimakan. Ternyata bayangan gue salah, udah yakin akan habis semua, tapi nyatanya gak bisa. Kita gak bisa ngabisin tuh duren. Yah.. akhirnya, najmi, arin, rendi dan adi membawanya pulang masing-masing satu.

Kita pulang, entah perasaan senang, bahagia dialami oleh sahabat-sahabat gue. Tapi yang jelas gue mau muntah, Rasa mual sudah bergumpal didalam perut nih. Tapi disisi lain, gue juga bahagia, sudah bisa berbagi waktu dengan sahabat-sahabat gue. Mereka senang ya jelas lah, gue ikut senang pula.

Saat gue menulis ini, Batin gue berbisik. Eh, Lalu pesan tersiratnya apa nih diceritanya. Gue sebenarnya juga bingung ini ada manfaatnya gak ya buat yang baca,,??. Iya semoga aja ada,.. Minimal, bisa ngilerkan pingin makan duren juga.. haha



Sebenarnya, Pesan yang ingin gue Ingin sampaian adalah Sesibuk apapun kita, tetap sediakan waktu untuk berkumpul, berbagi bersama sahabat-sahabat. Ini akan memberikan suatu keindahan tersendiri. Kalau bukan sahabat. Siapa lagi donk yang bisa diajak berkumpul. Masak kebo..?? haha

Kedua, Dalam hidup kita bisa belajar dari Duren (Durian). Jangan Pernah memandang orang dari Luarnya Saja. Luarnya boleh Berduri, tapi dalamnya bisa saja bergizi.

Banyak orang yang hobi makan durian, namun ada juga yang anti memakannya. Namun, Bagaimanapun itu, Ia selalu menyapa Setiap Tahun, ia tak mengganggu yang tak suka, dan ia memberikan kenikmatan bagi yang merindukannya.

Lalu, Pertanyaannya adalah Apakah kamu sudak makan Duren..?

Kalo tidak, seharusnya kamu tidak membaca Cerita ini sejak tadi… gkgkgk








Saat Cinta Datang, Pilih Jatuh, Apa Bangun

Judul : Jangan Jatuh Cinta, Tapi Bangun Cinta 

Pengarang : Setia Furqon Kholid dan Ina Agustina. 


Penerbit : Rumah Karya Publishing. 


Tebal : xi +174 halaman



Berbicara mengenai cinta, maka pembahasan takkan ada habisnya. Cinta memang sangat misterius. Ketika anak manusia dirasuki zat yang namanya “Cinta”. Maka disaaat itu pula ia disertai dengan segala tantangan, pengorbanan, bahkan Tangisan Hingga bagaimana ia meraih cinta itu yang sesungguhnya.

Buku “Jangan Jatuh Cinta, Tapi Bangun Cinta” Buah karya dari Setia Furqon Khalid dan Ina Agustina, Merupakan Catatan perjalanan cinta diantara keduanya dalam menjemput cinta dan meraih jodoh. Catatan yang dikemas dengan kata dan syair-syair yang begitu menggugah jiwa seakan membuka mata para insan pencinta.

Furqon dan Ina merupakan pasanagan Suami-Istri, secara jelas buku ini menggambarkan perjalan cinta mereka. Kisah cinta yang sangat menginspiratif dan menggugah jiwa. Selain banyak kata-kata motivasinya terdapat pula puisi-puisi yang sangat menggetarkan jiwa dan nurani kita.

Tentang Jalan hidup seorang Muslim sejati yang menjemput cintanya dengan kaidah dan syariat yang diajarkan dalam agama Islam. Mulai dari bagaimana seharusnya seseorang ketika berada dalam fase jatuh cinta sampai saatnya menjemput jodoh bahkan tetap agar menjaga dan membangun Cinta setelah menikah.

Bagaimana hukum tentang pacaran, dan kenapa Allah SWT sang pencipta melarang untuk pacaranpun dibahas tuntas didalam buku ini. Tentang bagaimana kerugian serta kiat agar bisa terhindar dari godaan-godaan yang bias menjerumuskan hingga menyebabkan kita “Jatuh” didalam persoalan Cinta.

Buku ini memang sangat layak dibaca untuk kalangan segala umur. Apalagi bagi para pemula yang ingin berkecimpung didunia cinta. Hehe… Namun tak ada salahnya juga bagi pasangan yang Sudah menikah, karena didalam buku ini juga terdapat resep-resep bagaimana cara membangun cinta untuk menuju RidhoNya.

Sebuah Kutipan dihalaman awal buku,

Yang sangat Menggugah Hati Saya Pribadi:

Cinta Terlalu Suci Untuk Dinodai

Cinta terlalu Tinggi Untuk Dikhianati

Cinta Terlalu Indah Untuk dikotori.

Karena Cinta Anugerah Ilahi

Maka, Kembalikan Pada Sang Pecinta Sejati.

Agar Bersemi Hingga Ke Surga.


Setelah membaca buku ini, Saya yakin Para Pembaca Akan Merenung dan Berpikir. Akankah akan terus terjebak dalam jurang cinta yang begitu dalam, karena dari awal memilih jatuh cinta. Dan untuk Bangkitpun akan begitu Sulit karena sudah terlanjur jatuh begitu dalam. Bagaimana kalau dari awal kita berkomitmen “Membangun Cinta”..?? Temukan jawabannya didalam Buku ini. Dan Sekali lagi kamu akan berpikir Untuk “Jatuh” Cinta Lagi.


#Save_Atlet



Salam Olahraga..!!

Hari ini insan olahraga berduka, pasalnya saudara/i kita Pahlawan olahraga yang selama ini mengharumkan nama daerah (NTB) di tingkat Nasional/Internasional yaitu: abd. Rajak (atletik), Najmah (Tinju), Mega Mustika (Panjat) kini berada di balik jeruji Besi (Penjara), Akibat Demonstrasi menuntut Hak nya (Bonus) Porprov NTB Juni 2014 lalu, aksi ini memang berbuntut pengerusakan beberapa Fasilitas KONI Dompu, sehingga pihak koni membawa masalah ini ke rana hukum, "demonstrasi dilakukan oleh para atlet ini karena tidak ada kepastian mengenai bonus atlit".

Semoga bisa mencerahkan catatan saku yang tercecer dari kasus atlit:

1. Koni Dompu mendapat dana hibah dari Pemkab Dompu sebesar 3.6 M yang didalamnya di peruntukan untuk : a. Pelaksanaan Pekan olah raga provinsi ntb, b. Dana pembinaan cabor setelah pelaksanaaan porprov ntb, c. Pelaksanaan Pertandingan sepakbola Bupati Cup dan D. yang paling penting adalah dalam angka tersebut ada yang menjadi HAK ATLIT YAITU BONUS PORPROV NTB.

2. Pemda dompu melalui koni dompu menjanjikan bonus porprov sebesar 10 jt tuk medali emas, 7 untuk Perak dan 5 jt untuk perunggu, dan akan di bayar setelah pelaksanaan porprov.

3. Setelah pelaksanaan PORPROV (sampai hari ini) tidak ada koordinasi yang dilakukan oleh KONI Dompu baik dengan Cabor maupun dengan pengurus KONI lainnya.

4. Karena minimnya informasi tentang bonus (katanya dibayar lebaran idul fitri, lebaran idul adha, 17 agustus, ) tetapi ditunggu2 oleh atlit bonus belum juga dibayar. atlit mengambil sikap untuk mendatangi PPKAD dan DPRD.

5. Jawaban PPKAD dana bonus tidak ada, kemarin sudah termasuk dalam dana yang 3,6 m.

6. Jawaban DPRD (pada saat itu langsung dari Ketua DPRD Bapak Rafiuddin) dana apa lagi, kami sudah menganggarkannya pada APBD murni 2014 sebesar 3,6 m termasuk bonus.

7. Karena mendapat jawaban yang mengecewakan, para atlit meminta penjelasan dari pengurus KONI Dompu, pada saat itu diterima oleh kepala sekretariat KONI Dompu, Sarifuddin, SH. (menurut atlit, mereka mendapat jawaban yang menyakitkan dan malah di usir)

8. Terjadi pengrusakan kantor koni secara spontan oleh atlit

9. KONI Dompu melaporkan secara resmi Ke POLRES Dompu, atas kejadian pengrusakan kantor KONI Dompu.

10. Tiga orang atlit (Rajak, mega dan Nazmah diperiksa Penyidik Polres Dompu)

11. Saya dan beberapa Pengurus cabor menghadap Kasat Reskrim Polres Dompu untuk memediasi kasus tersebut, arahan kasat reskrim agar diadakan upaya damai antara koni dan Atlit dompu dan diharapkan pada koni untuk mencabut laporan tersebut.

12. Pelaksanaan mediasi dilaksanakan di rumah sekretaris KONI Dompu yang dihadiri oleh Ketua KONI Dompu, Ketua Harian Koni Dompu, Wakil Sekretaris KONI Dompu, Kepala Sekretariat Koni Dompu, dan beberapa atlit.

13. Dari hasil mediasi tersebut dibuat surat pernyataan dari atlit yang isisnya antara lain : a. meminta ma'af kepada Ketua Koni dompu dan pengurusnya melalui Media masa, b. siap mengganti segala kerusakan yang terjadi akibat aksi kemarin, c. tidak mengulangi perbuatan.

14. Surat tersebut di serahkan kepada ketua koni Dompu untuk disampaikan kepada penyidik Polres Dompu (sampai atlit ditahan tidak ada sekalipun ketua KONI Dompu menghadap Penyidik untuk menyampaikan surat pernyataan yang dimaksud, justru yang ada salah satu pengurus KONI dompu mendesak Penyidik untuk segera menindalanjuti laporan kasus tersebut, kalau tidak akan dilaporkan kepada POLDA NTB).

15. Untuk kepentingan penyidikan tiga orang atli resmi di tahan oleh penyidik polres dompu (tanggal 16/2/2014).

16. Tanggal 23/2/2015 Kasus akan dilimpahkan ke Kejaksaan Dompu, Seluruh pengurus cabor telah membuat surat permohonan untuk Penangguhan penahanan kepada Kejari Dompu.
NB : -Kasus pengrusakan oleh atlit terjadi karena kurangnya koordinasi antara Koni dengan Cabor dan Seluruh Pengurus KONI DOMPU.


- Sampai detik ini KONI Dompu belum mengadakan rapat untuk melaporkan kepada Cabor dan Pengurus koni lainnya tentang penggunaan dana 3,6 M.

- Pasca PORPROV Koni Dompu mati suri dan tidak ada sekalipin melakukan kegiatan2 pembinaan olahraga (piti waura mpoi)

- Patut diduga dana 3,6 m diselewengkan oleh oknum pengurus KONI Dompu atau digunakan untuk kepentingan lain diluar kepentingan pembinaan Olah raga prestasi.

-Perlu dilakukan upaya2 untuk menyelamatkan Para atlit dan yang paling penting adalah menyelamatkan Dunia olahraga di kabupaten Dompu dari tangan2 orang2 yang mencari makan di Olahraga. 

Beberapa Potret Aksi Solidaritas Selamatkan Atlit dan Dunia Olahraga NTB.

Menjadi Topik di Salah Satu Media Massa Lokal


Menuntut Keadilan Terhadap Atlit


Orasi di Depan Kantor Gubernur NTB


Orasi di Perempatan BI Mataram

Kunjungi Untuk Subscribe Yuk..