Home » , , , » Sosialisasi kesehatan tentang penanganan stunting menuju desa sehat dan Ramah Anak Desa Mamben Baru.

Sosialisasi kesehatan tentang penanganan stunting menuju desa sehat dan Ramah Anak Desa Mamben Baru.


Camat Wanasaba, Saharudin STTP Memberikan sambutan sekaligus membuka acara sosialisasi.

Dalam Rangka Pencegahan Stunting yang kini menjadi fokua kerja pemerintah baik pusat, provinsi maupun Kabupaten, Pemerintah Desa Mamben Baru mengadakan Sosialisasi kesehatan tentang penanganan stunting menuju desa sehat dan Ramah Anak Di Halaman Kantor Desa Mamben Baru Kecamatan Wanasaba, Senin (26/08/2019).

Pembicara yang dihadirkan dalam kesempatan ini merupakan para ahli dan pakar di bidang kesehatan dan psikologi anak, yakni L.M Anwar MPH (Kepala perhimpunan gizi kabupaten Lombok Timur),  Dr. Fathurrahman (Ahli Penanganan Stunting/Kabag Kesra Lotim)9 Usman Mekka (BKKBN Lotim) dan Lalu Yulchaidir M.Psi.Psikoloq (Ketua HIPSI NTB).

Kegiatan dibuka langsung oleh Bapak Camat Wanasaba, Saharudin STTP,  Dalam Sambutannya Pihak kecamatan sangat mengapresiasi pemerintah desa Mamben Baru yang telah Bersungguh-sungguh dalam menangani Stunting yang itu merupakan salah satu Harapan dan Instruksi Bapak Bupati Lombok Timur kepada Semua Kepala Desa. Diantara desa-desa di kecamatan Wanasaba, Desa Mamben Baru adalah Desa yang paling serius dan Fokus terhadap penangan Stunting. Ini dilihat dari kegiatan dan program-program yang sudah dijalankan. Perlu diketahui di Desa Mamben Baru ada inovasi yang dinamai dengan "GARASI" (Gerakan Sadar Asi), ini adalah salah satu langkah pemerintah desa Mamben Baru untuk mencegah stunting.

Pembicara pertama L.M Anwar Dalam paparannya menyebut bahwasanya ASI (Air Susu Ibu) merupakan Makanan terbaik bagi anak. Sehingga Desa selain menganggarkan Pemberian Makanan tambahan (PMT) bagi anak-anak diposyandu juga semestinya memberikan PMT kepada ibu hamil juga. Penanganan stunting akan jauh lebih mudah dalam fase 1000 hari pertama kehidupan. Sehingga dalam fase itu Asupan gizi yang utama bagi bayi adalah tetap ASI.

Selanjutnya, Usman Mekka yang juga merupakan bagian dari DP3AKB dan juga adalah Sekretaris Kren Lombok menjelaskan Tentang gangguan sel saraf Neuron yang disebabkan oleh salah asupan gizi baik saat kehamilan maupun pasca, serta dampak pola asuh yang salah. Neuron Sangat aktif  bekerja mengumpulkan informasi saat masih balita. Kecerdasan Anak tergantung banyaknya sel neuron yang berhubungan satu sama lain didalam otak.

Dr. Fathurrahman (Pakar Stunting)

Ahli Penanganan Stunting, Dr. Fathurrahman menjelaskan secara gamblang dan jelas tentang stunting, penyebab serta dampak dan resikonya pada anak. Ia menjelaskan bahwa Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita Akibat kurang asupan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Dalam pencegahan stunting Dr. Fathurrahman menekankan bahwa yang menjadi sasaran prioritas adalah ibu hamil dan anak usia 0-23 bulan atau rumah tangga 1000 HPK. Diingatkan juga sasaran penting pencegahan stuntin mesti dilakukan pada anak usia 24-29 bulan wanita usia subur atau remaja putri, Dua Sasaran Pencegahan dan penanganan ini akan menurunkan angka stunting.

Kemudian Pemateri  Terakhir Lalu Yulchadir M.Psi, Psikoloq. Adalah Pakar parenting atau pengasuhan anak didalam keluarga. Secara detail ia menjelaskan tentang peran oranf tua dalam pertumbuhan dan kecerdasan anak. Selain Makanan, Lingkungan juga sangat berpengaruh pada perkembangan anak sehingga peran orang tua sangat penting, Karena itu ia menyarankan pada orang tua harus memiliki keterampilan Pengasuhan atau ilmu parenting.

Pencegahan Dan Penangan stunting tentunya tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak atau lembaga saja. Harus ada kerjasama yang terintegrasi dalam menyikapi stunting ini.Hal inilah yang disampaikan Kepala Desa Mamben Baru, Lukman S.Pd.I. Desa tentunya tidak bisa bekerja sendiri, sehingga konvergensi stunting mesti dilakukan. Kegiatan ini meruapaka upaya untuk menuju kesitu. Tambahnya, dengan dilaksanakan kegiatan ini Lembaga-lembaga didesa, Kader Posyandu, PKK dan Masyarakat Paham dan mengerti tentang stunting dan parenting sehingga mau bekerjasama dengan pemerintah desa dalam penanganan stunting.Kemudian Kepala Desa yang cukup  muda ini juga sangat mengharapkan Baik dari dinas kesehatan, Puskesmas, Kecamatan, pendamping dan semua pihak untuk memberikan  bimbingan dan Perhatian khusus kepada desa mamben baru. (*)

Kepala Desa, Puskesma, Pendamping Desa, PKK, KPM, Kader Posyandu, TPID, guru PAUD, Bentuk Rumah Desa Sehat (RDS) Desa Mamben Baru.


Lihat Dokumentasinya di : https://youtu.be/HWVesnaS_mE

(Jangan Lupa Like, Subcribe dan Ikuti Channel Youtube Kami ya..)  😊

Silahkan di share ya?


0 komentar:

Kunjungi Untuk Subscribe Yuk..