Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berkembang selayaknya Provinsi-Provinsi di Indonesia saat ini. Walaupun masih jauh dari sebutan metropolitan, pembangunan di NTB sudah terlihat bibit-bibit kemetropolitanya khususnya di kota Mataram. Kasus pembangunan hotel-hotel besar-besaran secara serempak misalnya. Dari begitu banyaknya pembangunan hotel yang diijinkan untuk dibangun, mungkin pemerintah mataram ingin membawa citra mataram lebih kearah pariwisata.
Diantara Misi NTB salah satunya adalah Melakukan percepatan pembangunan infrastruktur strategis dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Hal ini yang kemudian terlihat dari pembangunan-pembangunan yang sudah terlihat pada saat ini. Kalau kota Mataram saat ini banyak membangun Hotel, itu merupakan dari menuju misi diatas. Kenyaataanya Booming kegiatan nasional dan Internasional yang diselenggarakan di Kota Mataram ini harus ditanggkap sebagai peluang yang bisa mengangkat perekonomiaan , meskipun tetap harus diperhatikan daya dukung dan daya tampung wilayah kita.
NTB Selain dikenal sebagai “bumi seribu masjid”, dikenal juga dengan sebagai bumi yang mempunyai keindahan alam yang menakjubkan sehingga visi menjadikan NTB sebagai tujuan pariwisata juga dikembangkan oleh pemerintah. Hal itu sehingga pembangunan hotel-hotel sebagai tempat penginapan para wisatawan semakin marak seperti terlihat di wajah Kota Mataram. Terlihat dari pembangunan yang sudah dan sedang berlangsung. Visi pembangunan kota mataram sebagai kota pendidikan di NTB dan selain itu NTB juga mengembangkan dibidang pariwisata sesuai dengan visi pemerintah yaitu visit Lombok Sumbawa.
Agaknya menjadi angin segar bagi Investor untuk ramai-ramai berinvestasi hotel berbintang di Mataram.
Seolah menjadi tren, tahun ini di Mataram telah dibangun beberapa hotel berbintang. Diantara hotel-hotel tersebut adalah hotel palm. Hotel Palm yang terletak di Jalan Brawijaya Mataram, lokasi di pinggir jalan Raya besar menuju Kota Ampenan Dan Terminal Mandalika Sweta. Hotel ini sedang dalam tahap pembangunan. Rencana Bangunan hotel ini terdiri dari beberapa lantai dimana kamar lantai paling atas anda bisa melihat pemandangan seluruh Kota Mataram dari dalam kamar. Hotel palm menawarkan fasilitas hotel Bintang 3 di Kota Mataram.
Selain pembangunan dibidang perhotelan, dalam wajah Mataram juga terlihat pembangunan-pembangunan infrastruktur lainnya yang masing dikategorikan dalam bentuk gedung. Hal ini yang kemudian menjadikan raut wajah mataram yang semula Nampak asri kini beberapa tahun lagi akan menjadi bangunan-bangunan ruko, perkantoran, perumahan, dan hotel tentunya.
Seiring berjalannya Pembangunan gedung-gedung tersebut, tak dapat dihindari pula terjadinya Pemanasan Global. akibat pemanasan global tersebut mendorong lahirnya berbagai inovasi produk industri terus berkembang dalam dunia arsitektur dan bahan bangunan. Dalam konsep bangunan gedung hijau atau yang ramah lingkungan menekankan pemanfaatan dan peningkatan efisiensi dalam penggunaan air, energy, dan material bangunan. Mulai dari perencanaaan, hingga pemeliharaan gedung.
Menghindari untuk terjadinya global warming tersebut. Konsep dari Green Building atau Pembangunan gedung ramah lingkungan sudah sepantasnya diterapkan. Green building merupakan konsep desain, pembangunan , dan pemeliharaan bangunan yang dapat membuat bangunan itu menjadi sebuah sarana/masukan energi bagi sistem lain, dimana keberadaannya mampu memperbaiki dan membangkitkan sistem di sekitarnya secara berkesinambungan. Hal ini berarti, bangunan itu tidak hanya merupakan produk hasil akhir, namun dapat mengolah keluaran energinya sehingga bermanfaat bagi sistem lain dalam lingkungan itu. Menganalisa Pendekatan green building dapat ditempuh melalui beberapa cara, diantaranya perancangan tapak bangunan secara tepat, konservasi dan efisiensi energi, konservasi dan efisiensi air, kualitas udara dalam ruang, dan kenyamanan termal, pengelolaan lahan dan limbah, pelaksanaan pada masa konstruksi pada bangunan, dan memastikan elemen-elemen adaptasi perubahan iklim tercakup dalam desain banguna.
Dilihat dari Pola penerapan pembangunan Gedung Di NTB. Pada saat ini yang
terjadi adalah bangunan seakan-seakan perencana atau kontraktor lebih memperhatikan nilai-nilai kemewahannya dan estetikanya daripada mengunakan konsep green Building Itu sendiri. Seharusnya pembangunan sebuah gedung harus lebih memperhatikan dampak bangunan tersebut bagi lingkungannya. Sehingga Konsep green Building tersebut bisa dikombinasikan dengan Nilai estetika dan kemewahan Gedung.
Menurut hasil penelitian terbaru, Green Building mampu mengurangi biaya tinggal, biaya pengelolaan jangka panjang, meningkatkan kesehatan penghuni dan produktifitas pekerja. Dalam beberapa Survei juga menyatakan, pasar bagi gedung ramah lingkungan baru maupun hasil renovasi meningkat secara signifikan. Tahun lalu (2010) sebanyak 35% gedung baru di Amerika telah dibangun dengan prinsip hijau atau ramah lingkungan. Efisiensi energi ternyata bisa menjadi bisnis yang menguntungkan yang bisa meningkatkan imbal hasil investasi (ROI), sewa gedung dan tingkat hunian. Hal ini sudah seharusnya menjadi motivasi bagi perencana dan pelaku dibidang pembangunan gedung khususnya di Kota Mataram.
Melihat dari konsep Green Building, pemanfaatan terang langit dan pencahayaan alami sinar matahari untuk mengurangi penggunaan listrik di siang hari juga bisa dilakukan untuk Efisiensi penggunaan energy, Untuk mempermudah penghematan energi dari penerangan ruang dapat pula dengan Menggunakan system intelegent lighting system yang dikendalikan oleh main control panel sehingga nyala lampu dimatikan secara otomatis oleh motion sensor & lux sensor. selain itu penggunaan ventilasi sebagai distribusi udara untuk mengurangi Penggunaan AC. Karna seperti yang kita ketahui unsur yang terkandung dalam AC sangat berbahaya bagi Lapisan ozon dan dapat menyebabakan efek rumah kaca.
Bangunan gedung yang memiliki bentuk massa bangunan yang tipis, baik secara vertikal maupun horizontal. Sisi tipis di puncak gedung didesain agar mampu menjadi shading bagi sisi bangunan dibawahnya sehingga dapat membuat bagian tersebut menjadi lebih sejuk. Pada desain gedung sebisa mungkin memiliki area opening yang lebih banyak di sisi timur. hal ini agar pencahayaan dengan menggunakan Energi Listrik dapat diminimalisir dengan pemanfaatan dari Sinar Matahari. Selain itu cahaya pada sore hari (matahari barat) lebih bersifat panas dan menyilaukan.
Penggunaan Shading light shelf juga bermanfaat mengurangi panas yang masuk ke dalam gedung namun tetap memasukan cahaya dengan efisien. Dengan light shelf, cahaya yang masuk kedalam bangunan dipantulkan ke ceilin. Panjang shading pada sisi luar light shelf dapat direncanakan sehingga sinar matahari tidak menyilaukan aktifitas manusia di dalamnya. Cahaya yang masuk dan dipantulkan ke ceiling tidak akan menyilaukan namun tetap mampu memberikan cahaya yang cukup.
Efisiensi Pengunaan Lahan juga harus diperhatikan, karna Lahan merupakan faktor yang sangat mendukung untuk sebuah gedung. Lokasi sebuah Lahan sangat menentukan penggunaan Konsep Green Building. Penggunaan lahan secara efisien, kompak dan terpadu Sehingga meminimalisasi building coverage.
Tanaman Hijau juga tidak terlepas dari Konsep Green Building. Pemanfatan Tanaman hijau sebagai penghasil Oksigen (O2)dan penyerap karbon dioksida (CO2) untuk meminimalisir Global Warming. Hal ini dapat dilakukan dengan dengan menanam Pohon atau Tanaman Hijau disekitar gedung yang akan dibangunan. Selain mempunyai Fungsi tadi Inovasi pemaksimalan Potensi Tanaman hijau tersebut juga dapat design atau direncanakan untuk menambah nilai estetika gedung itu sendiri. Inovasi pemaksimalan Potensi Tanaman hijau.
Teknologi juga sangat dibutuhkan untuk menerapkan Green Building,misalnya dengan penggunaan Panel Surya yang dapat memanfaatkan potensi energi untuk menghasilkan energi baru untuk keperluan domestik maupun bangunan lain secara independen. Pengolahan Limbah yang dihasilkan oleh sebuah gedung juga harus diperhatikan. Sehingga Sistem pengolahan Limbah seperti air kotor tidak membebani sistem aliran kota, Mengolah air kotor dan air bekas sehingga dapat digunakan kembali atau disebut Water Recycling System, misalnya untuk keperluan flushing toilet ataupun system penyiraman tanaman untuk efisiensi penggunaan air. Begitu juga Limbah Sampah, dalam pelaksaanaan pembangunan sebuah gedung serta dalam pengoperasian nantinya merupakan penghasil sampah yang sangat tinggi baik sampah organik maupun non organik.
Perbaikan kwalitas pembangunan khususnya dalam bidang gedung sudah seharusnya diaplikasikan dengan konsep Green Building tersebut. Harapanya kontribusi nyata dari pelaku konstruksi gedung, baik pemerintah, investor, konsultan, kontraktor atau pun masyarakat umum untuk bisa memberikan solusi terhadap pembangunan gedung. Sehingga jaminan untuk Green Building bisa Tercipta.
Diantara Misi NTB salah satunya adalah Melakukan percepatan pembangunan infrastruktur strategis dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Hal ini yang kemudian terlihat dari pembangunan-pembangunan yang sudah terlihat pada saat ini. Kalau kota Mataram saat ini banyak membangun Hotel, itu merupakan dari menuju misi diatas. Kenyaataanya Booming kegiatan nasional dan Internasional yang diselenggarakan di Kota Mataram ini harus ditanggkap sebagai peluang yang bisa mengangkat perekonomiaan , meskipun tetap harus diperhatikan daya dukung dan daya tampung wilayah kita.
NTB Selain dikenal sebagai “bumi seribu masjid”, dikenal juga dengan sebagai bumi yang mempunyai keindahan alam yang menakjubkan sehingga visi menjadikan NTB sebagai tujuan pariwisata juga dikembangkan oleh pemerintah. Hal itu sehingga pembangunan hotel-hotel sebagai tempat penginapan para wisatawan semakin marak seperti terlihat di wajah Kota Mataram. Terlihat dari pembangunan yang sudah dan sedang berlangsung. Visi pembangunan kota mataram sebagai kota pendidikan di NTB dan selain itu NTB juga mengembangkan dibidang pariwisata sesuai dengan visi pemerintah yaitu visit Lombok Sumbawa.
Agaknya menjadi angin segar bagi Investor untuk ramai-ramai berinvestasi hotel berbintang di Mataram.
Seolah menjadi tren, tahun ini di Mataram telah dibangun beberapa hotel berbintang. Diantara hotel-hotel tersebut adalah hotel palm. Hotel Palm yang terletak di Jalan Brawijaya Mataram, lokasi di pinggir jalan Raya besar menuju Kota Ampenan Dan Terminal Mandalika Sweta. Hotel ini sedang dalam tahap pembangunan. Rencana Bangunan hotel ini terdiri dari beberapa lantai dimana kamar lantai paling atas anda bisa melihat pemandangan seluruh Kota Mataram dari dalam kamar. Hotel palm menawarkan fasilitas hotel Bintang 3 di Kota Mataram.
Selain pembangunan dibidang perhotelan, dalam wajah Mataram juga terlihat pembangunan-pembangunan infrastruktur lainnya yang masing dikategorikan dalam bentuk gedung. Hal ini yang kemudian menjadikan raut wajah mataram yang semula Nampak asri kini beberapa tahun lagi akan menjadi bangunan-bangunan ruko, perkantoran, perumahan, dan hotel tentunya.
Seiring berjalannya Pembangunan gedung-gedung tersebut, tak dapat dihindari pula terjadinya Pemanasan Global. akibat pemanasan global tersebut mendorong lahirnya berbagai inovasi produk industri terus berkembang dalam dunia arsitektur dan bahan bangunan. Dalam konsep bangunan gedung hijau atau yang ramah lingkungan menekankan pemanfaatan dan peningkatan efisiensi dalam penggunaan air, energy, dan material bangunan. Mulai dari perencanaaan, hingga pemeliharaan gedung.
Menghindari untuk terjadinya global warming tersebut. Konsep dari Green Building atau Pembangunan gedung ramah lingkungan sudah sepantasnya diterapkan. Green building merupakan konsep desain, pembangunan , dan pemeliharaan bangunan yang dapat membuat bangunan itu menjadi sebuah sarana/masukan energi bagi sistem lain, dimana keberadaannya mampu memperbaiki dan membangkitkan sistem di sekitarnya secara berkesinambungan. Hal ini berarti, bangunan itu tidak hanya merupakan produk hasil akhir, namun dapat mengolah keluaran energinya sehingga bermanfaat bagi sistem lain dalam lingkungan itu. Menganalisa Pendekatan green building dapat ditempuh melalui beberapa cara, diantaranya perancangan tapak bangunan secara tepat, konservasi dan efisiensi energi, konservasi dan efisiensi air, kualitas udara dalam ruang, dan kenyamanan termal, pengelolaan lahan dan limbah, pelaksanaan pada masa konstruksi pada bangunan, dan memastikan elemen-elemen adaptasi perubahan iklim tercakup dalam desain banguna.
Dilihat dari Pola penerapan pembangunan Gedung Di NTB. Pada saat ini yang
terjadi adalah bangunan seakan-seakan perencana atau kontraktor lebih memperhatikan nilai-nilai kemewahannya dan estetikanya daripada mengunakan konsep green Building Itu sendiri. Seharusnya pembangunan sebuah gedung harus lebih memperhatikan dampak bangunan tersebut bagi lingkungannya. Sehingga Konsep green Building tersebut bisa dikombinasikan dengan Nilai estetika dan kemewahan Gedung.
Menurut hasil penelitian terbaru, Green Building mampu mengurangi biaya tinggal, biaya pengelolaan jangka panjang, meningkatkan kesehatan penghuni dan produktifitas pekerja. Dalam beberapa Survei juga menyatakan, pasar bagi gedung ramah lingkungan baru maupun hasil renovasi meningkat secara signifikan. Tahun lalu (2010) sebanyak 35% gedung baru di Amerika telah dibangun dengan prinsip hijau atau ramah lingkungan. Efisiensi energi ternyata bisa menjadi bisnis yang menguntungkan yang bisa meningkatkan imbal hasil investasi (ROI), sewa gedung dan tingkat hunian. Hal ini sudah seharusnya menjadi motivasi bagi perencana dan pelaku dibidang pembangunan gedung khususnya di Kota Mataram.
Melihat dari konsep Green Building, pemanfaatan terang langit dan pencahayaan alami sinar matahari untuk mengurangi penggunaan listrik di siang hari juga bisa dilakukan untuk Efisiensi penggunaan energy, Untuk mempermudah penghematan energi dari penerangan ruang dapat pula dengan Menggunakan system intelegent lighting system yang dikendalikan oleh main control panel sehingga nyala lampu dimatikan secara otomatis oleh motion sensor & lux sensor. selain itu penggunaan ventilasi sebagai distribusi udara untuk mengurangi Penggunaan AC. Karna seperti yang kita ketahui unsur yang terkandung dalam AC sangat berbahaya bagi Lapisan ozon dan dapat menyebabakan efek rumah kaca.
Bangunan gedung yang memiliki bentuk massa bangunan yang tipis, baik secara vertikal maupun horizontal. Sisi tipis di puncak gedung didesain agar mampu menjadi shading bagi sisi bangunan dibawahnya sehingga dapat membuat bagian tersebut menjadi lebih sejuk. Pada desain gedung sebisa mungkin memiliki area opening yang lebih banyak di sisi timur. hal ini agar pencahayaan dengan menggunakan Energi Listrik dapat diminimalisir dengan pemanfaatan dari Sinar Matahari. Selain itu cahaya pada sore hari (matahari barat) lebih bersifat panas dan menyilaukan.
Penggunaan Shading light shelf juga bermanfaat mengurangi panas yang masuk ke dalam gedung namun tetap memasukan cahaya dengan efisien. Dengan light shelf, cahaya yang masuk kedalam bangunan dipantulkan ke ceilin. Panjang shading pada sisi luar light shelf dapat direncanakan sehingga sinar matahari tidak menyilaukan aktifitas manusia di dalamnya. Cahaya yang masuk dan dipantulkan ke ceiling tidak akan menyilaukan namun tetap mampu memberikan cahaya yang cukup.
Efisiensi Pengunaan Lahan juga harus diperhatikan, karna Lahan merupakan faktor yang sangat mendukung untuk sebuah gedung. Lokasi sebuah Lahan sangat menentukan penggunaan Konsep Green Building. Penggunaan lahan secara efisien, kompak dan terpadu Sehingga meminimalisasi building coverage.
Tanaman Hijau juga tidak terlepas dari Konsep Green Building. Pemanfatan Tanaman hijau sebagai penghasil Oksigen (O2)dan penyerap karbon dioksida (CO2) untuk meminimalisir Global Warming. Hal ini dapat dilakukan dengan dengan menanam Pohon atau Tanaman Hijau disekitar gedung yang akan dibangunan. Selain mempunyai Fungsi tadi Inovasi pemaksimalan Potensi Tanaman hijau tersebut juga dapat design atau direncanakan untuk menambah nilai estetika gedung itu sendiri. Inovasi pemaksimalan Potensi Tanaman hijau.
Teknologi juga sangat dibutuhkan untuk menerapkan Green Building,misalnya dengan penggunaan Panel Surya yang dapat memanfaatkan potensi energi untuk menghasilkan energi baru untuk keperluan domestik maupun bangunan lain secara independen. Pengolahan Limbah yang dihasilkan oleh sebuah gedung juga harus diperhatikan. Sehingga Sistem pengolahan Limbah seperti air kotor tidak membebani sistem aliran kota, Mengolah air kotor dan air bekas sehingga dapat digunakan kembali atau disebut Water Recycling System, misalnya untuk keperluan flushing toilet ataupun system penyiraman tanaman untuk efisiensi penggunaan air. Begitu juga Limbah Sampah, dalam pelaksaanaan pembangunan sebuah gedung serta dalam pengoperasian nantinya merupakan penghasil sampah yang sangat tinggi baik sampah organik maupun non organik.
Perbaikan kwalitas pembangunan khususnya dalam bidang gedung sudah seharusnya diaplikasikan dengan konsep Green Building tersebut. Harapanya kontribusi nyata dari pelaku konstruksi gedung, baik pemerintah, investor, konsultan, kontraktor atau pun masyarakat umum untuk bisa memberikan solusi terhadap pembangunan gedung. Sehingga jaminan untuk Green Building bisa Tercipta.