Hari ini insan olahraga berduka, pasalnya saudara/i kita Pahlawan olahraga yang selama ini mengharumkan nama daerah (NTB) di tingkat Nasional/Internasional yaitu: abd. Rajak (atletik), Najmah (Tinju), Mega Mustika (Panjat) kini berada di balik jeruji Besi (Penjara), Akibat Demonstrasi menuntut Hak nya (Bonus) Porprov NTB Juni 2014 lalu, aksi ini memang berbuntut pengerusakan beberapa Fasilitas KONI Dompu, sehingga pihak koni membawa masalah ini ke rana hukum, "demonstrasi dilakukan oleh para atlet ini karena tidak ada kepastian mengenai bonus atlit".
Semoga bisa mencerahkan catatan saku yang tercecer dari kasus atlit:
1. Koni Dompu mendapat dana hibah dari Pemkab Dompu sebesar 3.6 M yang didalamnya di peruntukan untuk : a. Pelaksanaan Pekan olah raga provinsi ntb, b. Dana pembinaan cabor setelah pelaksanaaan porprov ntb, c. Pelaksanaan Pertandingan sepakbola Bupati Cup dan D. yang paling penting adalah dalam angka tersebut ada yang menjadi HAK ATLIT YAITU BONUS PORPROV NTB.
2. Pemda dompu melalui koni dompu menjanjikan bonus porprov sebesar 10 jt tuk medali emas, 7 untuk Perak dan 5 jt untuk perunggu, dan akan di bayar setelah pelaksanaan porprov.
3. Setelah pelaksanaan PORPROV (sampai hari ini) tidak ada koordinasi yang dilakukan oleh KONI Dompu baik dengan Cabor maupun dengan pengurus KONI lainnya.
4. Karena minimnya informasi tentang bonus (katanya dibayar lebaran idul fitri, lebaran idul adha, 17 agustus, ) tetapi ditunggu2 oleh atlit bonus belum juga dibayar. atlit mengambil sikap untuk mendatangi PPKAD dan DPRD.
5. Jawaban PPKAD dana bonus tidak ada, kemarin sudah termasuk dalam dana yang 3,6 m.
6. Jawaban DPRD (pada saat itu langsung dari Ketua DPRD Bapak Rafiuddin) dana apa lagi, kami sudah menganggarkannya pada APBD murni 2014 sebesar 3,6 m termasuk bonus.
7. Karena mendapat jawaban yang mengecewakan, para atlit meminta penjelasan dari pengurus KONI Dompu, pada saat itu diterima oleh kepala sekretariat KONI Dompu, Sarifuddin, SH. (menurut atlit, mereka mendapat jawaban yang menyakitkan dan malah di usir)
8. Terjadi pengrusakan kantor koni secara spontan oleh atlit
9. KONI Dompu melaporkan secara resmi Ke POLRES Dompu, atas kejadian pengrusakan kantor KONI Dompu.
10. Tiga orang atlit (Rajak, mega dan Nazmah diperiksa Penyidik Polres Dompu)
11. Saya dan beberapa Pengurus cabor menghadap Kasat Reskrim Polres Dompu untuk memediasi kasus tersebut, arahan kasat reskrim agar diadakan upaya damai antara koni dan Atlit dompu dan diharapkan pada koni untuk mencabut laporan tersebut.
12. Pelaksanaan mediasi dilaksanakan di rumah sekretaris KONI Dompu yang dihadiri oleh Ketua KONI Dompu, Ketua Harian Koni Dompu, Wakil Sekretaris KONI Dompu, Kepala Sekretariat Koni Dompu, dan beberapa atlit.
13. Dari hasil mediasi tersebut dibuat surat pernyataan dari atlit yang isisnya antara lain : a. meminta ma'af kepada Ketua Koni dompu dan pengurusnya melalui Media masa, b. siap mengganti segala kerusakan yang terjadi akibat aksi kemarin, c. tidak mengulangi perbuatan.
14. Surat tersebut di serahkan kepada ketua koni Dompu untuk disampaikan kepada penyidik Polres Dompu (sampai atlit ditahan tidak ada sekalipun ketua KONI Dompu menghadap Penyidik untuk menyampaikan surat pernyataan yang dimaksud, justru yang ada salah satu pengurus KONI dompu mendesak Penyidik untuk segera menindalanjuti laporan kasus tersebut, kalau tidak akan dilaporkan kepada POLDA NTB).
15. Untuk kepentingan penyidikan tiga orang atli resmi di tahan oleh penyidik polres dompu (tanggal 16/2/2014).
16. Tanggal 23/2/2015 Kasus akan dilimpahkan ke Kejaksaan Dompu, Seluruh pengurus cabor telah membuat surat permohonan untuk Penangguhan penahanan kepada Kejari Dompu.
NB : -Kasus pengrusakan oleh atlit terjadi karena kurangnya koordinasi antara Koni dengan Cabor dan Seluruh Pengurus KONI DOMPU.
- Sampai detik ini KONI Dompu belum mengadakan rapat untuk melaporkan kepada Cabor dan Pengurus koni lainnya tentang penggunaan dana 3,6 M.
- Pasca PORPROV Koni Dompu mati suri dan tidak ada sekalipin melakukan kegiatan2 pembinaan olahraga (piti waura mpoi)
- Patut diduga dana 3,6 m diselewengkan oleh oknum pengurus KONI Dompu atau digunakan untuk kepentingan lain diluar kepentingan pembinaan Olah raga prestasi.
-Perlu dilakukan upaya2 untuk menyelamatkan Para atlit dan yang paling penting adalah menyelamatkan Dunia olahraga di kabupaten Dompu dari tangan2 orang2 yang mencari makan di Olahraga.
Beberapa Potret Aksi Solidaritas Selamatkan Atlit dan Dunia Olahraga NTB.
Menjadi Topik di Salah Satu Media Massa Lokal |
Menuntut Keadilan Terhadap Atlit |
Orasi di Depan Kantor Gubernur NTB |
Orasi di Perempatan BI Mataram |
0 komentar:
Posting Komentar