Cerita Manis bersama Sahabat sepertinya takkan Ada Habisnya. Beberapa Hari Tak bisa Bertemu karena kesibukan masing-masing, mungkin saja menyebabkan sebuah penderitaan yang harus dihadapi diantara kami yang telah dipersatukan oleh rasa “Persahabatan”. Ciileeh, lebay banget..!! bisikan salah satu sahabat diseberang sana.
Rasa Rindu tentunya takkan bisa terobati selain bertemu. Entah itu pertemuan yang direncanakan maupun tanpa direncanakan. Yang penting adalah bisa berbagi cerita ataupun informasi terhangat masa kini. Bisa itu berupa berita ataupun Gosip Semata. Hehe
Baiklah, Agar Tidak Membosankan. Langsung saja ke cerita. Cekidot ya….
Pada Bulan Maret, musim hujan masih terjadi, namun bukan itu pembahasan kita kali ini. Yang menjadi Topik kita saat ini tak lain dan tak bukan adalan tentang satu buah yang sangat fenomenal yaitu Duren alias Durian (gue akan lebih sering memakai kata Duren). Bahkan Buah ini terdapat dalam judul sebuah lagu yang di Populerkan Oleh Julia Perez. Eeeeits. Sekali Lagi Gue Tegaskan, Ini cerita tentang pemburuan Buah Duren. Jangan Gara-Gara Masih Musim Hujan berpikirnya entar cerita tentang “belah duren” lho ya..
Seperti biasa, bila bertemu dengan Sahabat-sahabat Gue. Yaitu Rendi, Najmi, Dan Arin. Yan dan Ryan gak bisa ikutan karena mereka lagi diluar kota. Maka pembicaraan, gosip, cerita, bahkan ide-ide mengalir dari mulut-mulut manis mereka. Namun jangan senang dulu, kadang-kadang olokan, ejekan mereka tak kalah manisnya. Ini bukannya buka Aib temen sendiri lho ya, Tapi memang Gitu Kok kenyataannya.. hehe
Lalu, Hubungannya Tentang Duren Apa..!!??
Sabaar dulu dong , udah gak tahan ya..??
Jadi Gini, Dihari yang begitu Indah. Kita kembali dipertemukan oleh Yang Maha Kuasa. (Ahh… Maaf Bahasanya Agak gimana gitu). Yang jelas Intinya Kami kembali berkumpul dalam sebuah teras kontrakan yang terletak di Gomong Lama. Ah, Ribet amet sih. Pokoknya kita kumpul gitu dah di kostnya Arin.. hahaha
Kemudian entah bagaimana ceritanya, tiba-tiba saja keluar ide untuk berburu duren. Gue lupa siapa yang punya ide gila kayak gtu. Kenapa Gue bilang gila. Jelaslah, mereka gak tau, dompet Gue lagi hampa nih. Sehampa hati Gue.. ckckc Tapi gue sadarlah, Ide ini bukan tanpa Alasan, karena memang saat ini musim duren.
Ah, Akhirnya gue pura-pura aja jadi orang yang berduit. Karena kesepakatannya pada saat itu adalah kita ngeluarin masing-masing Rp. 20.000, Gue malu lah ngintip Dompet, tapi seinggat gue didompet masihlah ada sekitar 15 atau 10 ribu. Sisanya gue ntar minta dibayarin sama yang lain. haha
Selain kami berempat, ikut juga Adi dan Totoq, temen sekelas juga. Namun mereka sudah di Ijin kan oleh Tuhan untuk lebih dulu mendapatkan Gelar Sarjana. Bukan masalahnya dia pinter terus gue bego ya, tapi masalahnya dia lebih dulu dikeluarkan dari kampus dari gue. Entahlah, kenapa gue belum keluar juga sampe saat ini, sepertinya kampus sayang banget sama gue. Ia belum rela kayaknya untuk gue tinggalin. Wkwk
Oke, Kembali Ke Laptop. Eh, Maaf itukan punyanya Tukul Arwana. Kalo Gitu, Kembali ke Duren Aja dah ya..
Saat Hari sudah Sore, kami sudah bersiap untuk melakukan perjalanan. Perjalanan dengan satu tujuan yaitu, Nemuin Duren yang Murah, sesuai dengan uang yang kami kumpulin. Lalu kami akan keroyok sampai habis. (kejem amet bang). Setelah mendapatkan Informasi yang Tepat dan Akurat, Mengenai Tempat Penjualan Duren yang Murah. Akhirnya kami langsung Tancap Gas.. Udah gak Tahan ucap salah seorang diantara kami.
Lokasi yang kami Tuju adalah Pasar Kekait yang Terletak dikabupaten Lombok Barat. Gak terlalu jauh sih dari Pusat Kota Mataram. Namun memang harus melewati jalan yang berliku dan macet terutama diwilayah rembiga. Harap dimaklumi perencanaan badan jalannya masih jauh dengan kapasitas volume kendaran. (Neh, Keluar nih. Ilmunya Pak Made Mahendra.)
Setelah sampai dilokasi, Mata anda tak kan terpejap melihat duren-duren yang tersusun rapi diatas bakul. Diiringi senyuman manis dari para penjual sebagai sambutan dan tawaran agar kami membeli duren mereka. Namun, dalam hal pilih memilih serta tawar menawar, gue dan teman-teman serahkan ke Najmi. Kami percaya wanita yang satu ini sangat cerdas dalam hal tawar menawar.
Beberapa Lama menunggu, Akhirnya Najmi dapet juga membeli dengan uang yang sudah terkumpul. Yaitu satu bakul yang isinya sekitar Sembilan buah duren. Tanpa menunggu lebih lama lagi, kami akhirnya menikmatinya ditempat itu juga menggunakan senjata sebuah pisau yang disediakan oleh penjual disana.
Baru menikmati 5 buah kami pun kuwalahan. Jujur gue sebenarnya mau muntah. Tapi sebisa mungkin gue Tahan. Kan Gak lucu, entar gue jadi bahan tertawaan mereka pula. Lalu seisi pasar menatap gue. Kemudian penjual duren geram karena gak hargain barang jualan mereka. Gue rame-rame dilempar pake duren. Bisa dibayangin kan, kayak gimana rupa gue.
Ahirnya, Dari Sembilan buah tersisalah empat buah. Gak bisa habis dimakan. Ternyata bayangan gue salah, udah yakin akan habis semua, tapi nyatanya gak bisa. Kita gak bisa ngabisin tuh duren. Yah.. akhirnya, najmi, arin, rendi dan adi membawanya pulang masing-masing satu.
Kita pulang, entah perasaan senang, bahagia dialami oleh sahabat-sahabat gue. Tapi yang jelas gue mau muntah, Rasa mual sudah bergumpal didalam perut nih. Tapi disisi lain, gue juga bahagia, sudah bisa berbagi waktu dengan sahabat-sahabat gue. Mereka senang ya jelas lah, gue ikut senang pula.
Saat gue menulis ini, Batin gue berbisik. Eh, Lalu pesan tersiratnya apa nih diceritanya. Gue sebenarnya juga bingung ini ada manfaatnya gak ya buat yang baca,,??. Iya semoga aja ada,.. Minimal, bisa ngilerkan pingin makan duren juga.. haha
Sebenarnya, Pesan yang ingin gue Ingin sampaian adalah Sesibuk apapun kita, tetap sediakan waktu untuk berkumpul, berbagi bersama sahabat-sahabat. Ini akan memberikan suatu keindahan tersendiri. Kalau bukan sahabat. Siapa lagi donk yang bisa diajak berkumpul. Masak kebo..?? haha
Kedua, Dalam hidup kita bisa belajar dari Duren (Durian). Jangan Pernah memandang orang dari Luarnya Saja. Luarnya boleh Berduri, tapi dalamnya bisa saja bergizi.
Banyak orang yang hobi makan durian, namun ada juga yang anti memakannya. Namun, Bagaimanapun itu, Ia selalu menyapa Setiap Tahun, ia tak mengganggu yang tak suka, dan ia memberikan kenikmatan bagi yang merindukannya.
Lalu, Pertanyaannya adalah Apakah kamu sudak makan Duren..?
Kalo tidak, seharusnya kamu tidak membaca Cerita ini sejak tadi… gkgkgk
Rasa Rindu tentunya takkan bisa terobati selain bertemu. Entah itu pertemuan yang direncanakan maupun tanpa direncanakan. Yang penting adalah bisa berbagi cerita ataupun informasi terhangat masa kini. Bisa itu berupa berita ataupun Gosip Semata. Hehe
Baiklah, Agar Tidak Membosankan. Langsung saja ke cerita. Cekidot ya….
Pada Bulan Maret, musim hujan masih terjadi, namun bukan itu pembahasan kita kali ini. Yang menjadi Topik kita saat ini tak lain dan tak bukan adalan tentang satu buah yang sangat fenomenal yaitu Duren alias Durian (gue akan lebih sering memakai kata Duren). Bahkan Buah ini terdapat dalam judul sebuah lagu yang di Populerkan Oleh Julia Perez. Eeeeits. Sekali Lagi Gue Tegaskan, Ini cerita tentang pemburuan Buah Duren. Jangan Gara-Gara Masih Musim Hujan berpikirnya entar cerita tentang “belah duren” lho ya..
Seperti biasa, bila bertemu dengan Sahabat-sahabat Gue. Yaitu Rendi, Najmi, Dan Arin. Yan dan Ryan gak bisa ikutan karena mereka lagi diluar kota. Maka pembicaraan, gosip, cerita, bahkan ide-ide mengalir dari mulut-mulut manis mereka. Namun jangan senang dulu, kadang-kadang olokan, ejekan mereka tak kalah manisnya. Ini bukannya buka Aib temen sendiri lho ya, Tapi memang Gitu Kok kenyataannya.. hehe
Lalu, Hubungannya Tentang Duren Apa..!!??
Sabaar dulu dong , udah gak tahan ya..??
Jadi Gini, Dihari yang begitu Indah. Kita kembali dipertemukan oleh Yang Maha Kuasa. (Ahh… Maaf Bahasanya Agak gimana gitu). Yang jelas Intinya Kami kembali berkumpul dalam sebuah teras kontrakan yang terletak di Gomong Lama. Ah, Ribet amet sih. Pokoknya kita kumpul gitu dah di kostnya Arin.. hahaha
Kemudian entah bagaimana ceritanya, tiba-tiba saja keluar ide untuk berburu duren. Gue lupa siapa yang punya ide gila kayak gtu. Kenapa Gue bilang gila. Jelaslah, mereka gak tau, dompet Gue lagi hampa nih. Sehampa hati Gue.. ckckc Tapi gue sadarlah, Ide ini bukan tanpa Alasan, karena memang saat ini musim duren.
Ah, Akhirnya gue pura-pura aja jadi orang yang berduit. Karena kesepakatannya pada saat itu adalah kita ngeluarin masing-masing Rp. 20.000, Gue malu lah ngintip Dompet, tapi seinggat gue didompet masihlah ada sekitar 15 atau 10 ribu. Sisanya gue ntar minta dibayarin sama yang lain. haha
Selain kami berempat, ikut juga Adi dan Totoq, temen sekelas juga. Namun mereka sudah di Ijin kan oleh Tuhan untuk lebih dulu mendapatkan Gelar Sarjana. Bukan masalahnya dia pinter terus gue bego ya, tapi masalahnya dia lebih dulu dikeluarkan dari kampus dari gue. Entahlah, kenapa gue belum keluar juga sampe saat ini, sepertinya kampus sayang banget sama gue. Ia belum rela kayaknya untuk gue tinggalin. Wkwk
Oke, Kembali Ke Laptop. Eh, Maaf itukan punyanya Tukul Arwana. Kalo Gitu, Kembali ke Duren Aja dah ya..
Saat Hari sudah Sore, kami sudah bersiap untuk melakukan perjalanan. Perjalanan dengan satu tujuan yaitu, Nemuin Duren yang Murah, sesuai dengan uang yang kami kumpulin. Lalu kami akan keroyok sampai habis. (kejem amet bang). Setelah mendapatkan Informasi yang Tepat dan Akurat, Mengenai Tempat Penjualan Duren yang Murah. Akhirnya kami langsung Tancap Gas.. Udah gak Tahan ucap salah seorang diantara kami.
Lokasi yang kami Tuju adalah Pasar Kekait yang Terletak dikabupaten Lombok Barat. Gak terlalu jauh sih dari Pusat Kota Mataram. Namun memang harus melewati jalan yang berliku dan macet terutama diwilayah rembiga. Harap dimaklumi perencanaan badan jalannya masih jauh dengan kapasitas volume kendaran. (Neh, Keluar nih. Ilmunya Pak Made Mahendra.)
Setelah sampai dilokasi, Mata anda tak kan terpejap melihat duren-duren yang tersusun rapi diatas bakul. Diiringi senyuman manis dari para penjual sebagai sambutan dan tawaran agar kami membeli duren mereka. Namun, dalam hal pilih memilih serta tawar menawar, gue dan teman-teman serahkan ke Najmi. Kami percaya wanita yang satu ini sangat cerdas dalam hal tawar menawar.
Beberapa Lama menunggu, Akhirnya Najmi dapet juga membeli dengan uang yang sudah terkumpul. Yaitu satu bakul yang isinya sekitar Sembilan buah duren. Tanpa menunggu lebih lama lagi, kami akhirnya menikmatinya ditempat itu juga menggunakan senjata sebuah pisau yang disediakan oleh penjual disana.
Baru menikmati 5 buah kami pun kuwalahan. Jujur gue sebenarnya mau muntah. Tapi sebisa mungkin gue Tahan. Kan Gak lucu, entar gue jadi bahan tertawaan mereka pula. Lalu seisi pasar menatap gue. Kemudian penjual duren geram karena gak hargain barang jualan mereka. Gue rame-rame dilempar pake duren. Bisa dibayangin kan, kayak gimana rupa gue.
Ahirnya, Dari Sembilan buah tersisalah empat buah. Gak bisa habis dimakan. Ternyata bayangan gue salah, udah yakin akan habis semua, tapi nyatanya gak bisa. Kita gak bisa ngabisin tuh duren. Yah.. akhirnya, najmi, arin, rendi dan adi membawanya pulang masing-masing satu.
Kita pulang, entah perasaan senang, bahagia dialami oleh sahabat-sahabat gue. Tapi yang jelas gue mau muntah, Rasa mual sudah bergumpal didalam perut nih. Tapi disisi lain, gue juga bahagia, sudah bisa berbagi waktu dengan sahabat-sahabat gue. Mereka senang ya jelas lah, gue ikut senang pula.
Saat gue menulis ini, Batin gue berbisik. Eh, Lalu pesan tersiratnya apa nih diceritanya. Gue sebenarnya juga bingung ini ada manfaatnya gak ya buat yang baca,,??. Iya semoga aja ada,.. Minimal, bisa ngilerkan pingin makan duren juga.. haha
Sebenarnya, Pesan yang ingin gue Ingin sampaian adalah Sesibuk apapun kita, tetap sediakan waktu untuk berkumpul, berbagi bersama sahabat-sahabat. Ini akan memberikan suatu keindahan tersendiri. Kalau bukan sahabat. Siapa lagi donk yang bisa diajak berkumpul. Masak kebo..?? haha
Kedua, Dalam hidup kita bisa belajar dari Duren (Durian). Jangan Pernah memandang orang dari Luarnya Saja. Luarnya boleh Berduri, tapi dalamnya bisa saja bergizi.
Banyak orang yang hobi makan durian, namun ada juga yang anti memakannya. Namun, Bagaimanapun itu, Ia selalu menyapa Setiap Tahun, ia tak mengganggu yang tak suka, dan ia memberikan kenikmatan bagi yang merindukannya.
Lalu, Pertanyaannya adalah Apakah kamu sudak makan Duren..?
Kalo tidak, seharusnya kamu tidak membaca Cerita ini sejak tadi… gkgkgk
0 komentar:
Posting Komentar