"Sembilan puluh persen dari semua kegagalan kepemimpinan
adalah kegagalan pada karakter"
(Stephen
Covey,2012)
Dalam era informasi
ini tampaknya nilai-nilai kepemimpinan berfokus pada pencitraan diri, teknologi
atau etika kepribadian.Pencitraan diri seolah menjadi kunci sukses seorang
pemimpin. Pencitraan diri yang dibangun melalui media elektronik (internet) dan
media massa seolah menjadi penentu seorang pemimpin. Asumsi dibelakangnya ialah
semakin populer seseorang,maka hal ini mengindikasikan bahwa dia berpengaruh
dalam masyarakat.
Namun saya
berpendapat sebaliknya bahwa seorang pemimpin tanpa memiliki karakter yang
luhur,maka dia tidak memiliki pengaruh yang kuat terhadap orang lain. Menurut
saya popularitas seseorang tidak menjamin dia memiliki pengaruh. Seorang
pemimpin yang berpengaruh dia harus memiliki sifat-sifat kejiwaan atau akhlak
yang mulia yang membedakan dia dengan orang lain (memiliki keunggulan
karakter). Untuk memiliki akhlak yang mulia tersebut diperlukan pembiasaan
sejak dari kecil. Apa kriteria kepemimpinan yang berkarakter luhur itu ?
1. Mampu menilai diri sendiri secara realistis
Seorang pemimpin
yang berkarakter dia mampu menilai dirinya - kelebihan dan kekurangannya, baik
secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.Dia menyadari bahwa
untuk menjadi pemimpin dibutuhkan akhlak yang mulia yang bermuara pada hati
nurani yang memampukan dia berlaku adil,jujur,berani,tegas dan berintegritas
2. Mampu menilai situasi dan kondisi secara realistis
Seorang pemimpin
yang berkarakter dia mampu menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang
dialaminya secara realistis. Dia mau menerima secara wajar apapun yang terjadi
dalam kehidupannya, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu
yang sempurna.Artinya dia tidak ‘gila hormat','gila uang' atau kedudukan.
3. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistis
Pemimpin yang
berkarakter dia dapat menilai keberhasilan yang diperolehnya dan mereaksinya
secara rasional. Dia tidak sombong atau mengalami superiority complex, apabila
memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan hidup. Sebaliknya jika dia
mengalami kegagalan, dia pun tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan
sikap optimistis.
4. Menerima tanggung jawab dengan ikhlas
Dia mempunyai
keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan dan
pekerjaan yang dihadapinya. Dia pro aktif menerima tanggungjawab yang diberikan
atasan dengan tulus dan ikhlas
5. Memiliki kemandirian
Dia memiliki sikap
mandiri dalam cara berfikir dan bertindak.Dia mampu mengambil keputusan,
mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang
berlaku di lingkungannya.
6. Dapat mengontrol emosi pribadi
Dia mampu
mengendalikan emosi dan hal ini terbukti ketika dia menghadapi situasi yang
membuat frustrasi, depresi atau stres, namun dia melakukan tindakan positif
atau konstruktif .
7. Berorientasi tujuan
Pemimpin yang
berkarakter mampu merumuskan tujuan dalam setiap aktivitas dan kehidupannya
berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan
dari luar. Dia berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian,
pengetahuan dan ketrampilan.
8. Berorientasi keluar (ekstrovert)
Pemimpin yang berkarakter
bersikap respek terhadap orang lain, empati terhadap orang lain dan memiliki
kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungan.Selain itu dia
bersifat fleksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain seperti
dirinya. Dia merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain. Dia tidak
membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan
mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya.
9. Bertanggungjawab sosial
Pemimpin yang
berkarakter dia aktif berpartsipasi dalam kegiatan sosial dan memiliki sikap
bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.
10. Memiliki keyakinan atau harapan hidup yang lebih baik
Pemimpin yang
berkarakter mengarahkan hidupnya berdasarkan keyakinan agama, pengalaman dan
nilai-nilai kehidupan yang dianutnya. Dia meyakini bahwa hidup akan menjadi
lebih baik,kalau disertai dengan kerja keras dan sikap optimis.
11.Orientasi kebahagiaan
Pemimpin yang
berkarakter kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh faktor-faktor
achievement (prestasi), acceptance (penerimaan), dan affection (kasih sayang).
Dia lebih senang membahagiakan (mensejahterakan) orang lain daripada dirinya
sendiri.
Apa relasi antara
karakter pemimpin yang sehat dengan orang yang dipimpinnya (lingkungannya) ?
Apakah dengan karakter yang sehat seorang pemimpin dapat mencegah korupsi dalam
lingkungannya ? Berikanlah komentar anda yang berguna bagi terwujudnya pemimpin
yang berkarakter di negeri ini.
Sumber: http://digitaleadership.biz